Terbaru

Dedi Mulyadi Minta Pimpinan Golkar Membaca Kehendak Publik

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta –  Apa yang terjadi saat ini pada Partai Golkar menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi merupakan peringatan. Dimana kata dia, Golkar dituntut untuk melakukan instropeksi dan evaluasi terhadap mekanisme rekrutmen kepemimpinan.

“Golkar sedang diberikan sebuah peringatan bahwa ada yang salah dalam rekrutmen kepemimpinan selama ini. Sehingga di hari ini diberikan sebuah ruang untuk melakukan perbaikan,” ujar Dedi, Jumat (24/11/2017).

Dirinya melanjutkan, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi partai Golkar untuk melakukan perbaikan internal.

“Momentum ini harus dengan tepat dan cepat diambil sebagai momentum menjawab kegundahan publik. Sehingga Golkar tidak terus berkutat pada wilayah administrasi politik,” ungkapnya.

Bupati Purwakarta ini menjelaskan bahwa admnistrasi politik itu hanya bersifat internal organisasi. Sementara Golkar, kata dia, bukan hanya butuh administrasi Politik, melainkan juga membutuhkan dukungan publik.

Sehingga dirinya berpandangan, apabila partai Golkar tidak mampu memanfaatkan momentum saat ini, maka dirinya berkesimpulan, bisa dipastikan Golkar akan hanya menjadi sebuah nama.

Baca Juga:  Harga Beras Meroket, Inilah Yang Harus Dilakukan Jawa Timur

“Kalau momentum ini tidak bisa dikapitalisasi menjadi sebuah tindakan-tindakan yang nyata dalam kehidupan masyarakat maka lewat ini Golkar,” jelasnya.

Akan tetapi sebaliknya, apabila partai Golkar mampu memanfaatkan momentum ini, niscaya akan dapat mengembalikan citra Partai Golkar diklaimnya terus merosot.

“Sebaliknya kalau Golkar hadir hari ini bisa mengambil alih seluruh perhatian publik ini menjadi langkah-langkah perbaikan. Maka kepercayaan publik akan tumbuh dan kepercayaan publik akan tumbuh nanti pada momentum pada pelaksaanaan musyawarah nasional luar biasa atau musyawarah nasional atau apa pun namanya,” tandasnya.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada seluruh pimpinan Partai Golkar harus mampu menangkap kehendak masyarakat.

“Para pimpinan Golkar yang memiliki hak suara dari mulai tingkat kabupaten sampai provinsi harus membaca kehendak itu,” pungkasnya.

Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 19