NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Indonesia kembali harus kehilangan salah satu putra terbaiknya, Rabu, 30 Mei 2018. Sosok cendikiawan muslim ahli ekonomi, M Dawam Rahardjo tutup usia.
Kabar meninggalnya tokoh nasional disampaikan Jurubicara Jaringan ’98, Ricky Tamba dalam pesan singkat via WhatsApp. “Innalillahi wainnailaihi rojiun. Semoga Prof. Dawam Rahardjo husnul khotimah. Al Fatihah,” tulis Ricky dalam pesan WhatsApp, Rabu malam, 30 Mei 2018.
Sementara itu, Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia, Jimly Asshiddiqie melalui akun twitternya juga mengabarkan hal sama. “Innalillahi wanna ilaihi rojiuun. Mari kita doakan yang terbaik, Bapak Prof M Dawam Rahardjo barusan mengembuskan nafas terakhir kembali ke haribaan-Nya,” tulis Jimly.
Ia meninggal pada pukul 21.55 WIB diusia 75 tahun di RSI Jakarta. Sebelumnya pria kelahiran Solo ini telah terbaring sakit. Sebagai sosok ahli ekonomi, pengusaha, cendekiawan, aktifis LSM, pemikir Islam dan juga penafsir ini sudah menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama tiga bulan belakangan karena penyakit diabetes, jantung, dan stroke yang dideritanya.
“Sekarang sudah dirawat di rumah, karena Pak Dawam merasa bosan di rumah sakit. Penyakitnya belum sembuh, tapi alhamdullilah beliau sudah bisa berkomunikasi,” kata keponakan Dawam Rahardjo, Ruwi Pupun dikutip Tempo pada Sabtu, 20 Januari 2018 lalu.
Sepanjang kiprahnya, Dawam Rahardjo telah melahirkan banyak karya antara lain, Esai-Esai Ekonomi Politik (1983), Deklarasi Mekah: Esai-Esai Ekonomi Islam (1987), Etika Bisnis dan Manajemen (1990), Habibienomics: Telaah Pembangunan Ekonomi (1995), Paradigma Alquran: Metodologi dan Kritik Sosial (2005), dan Nalar Politik Ekonomi Indonesia (2011).
Editor: Romandhon