HukumLintas Nusa

Data Konsesi Bisa Bantu Awasi Kasus Kebakaran Hutan

NUSANTARANEWS.CO – Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Yuyun Indradi bersikap tegas atas posisinya dalam memperjuangkan hutan Indonesia dari bencana kebakaran. Disamping itu, pihaknya juga terus melakukan upaya untuk menanggulangi kebakaran hutan yang nyaris saban tahun terjadi. Supaya di masa-masa yang akan datang yang namanya kebakaran hutan tidak terulang lagi.

Adapun rencana-rencana yang sedang dan akan dikalukan oleh Greenpeace Indonesia dalam menanggulangi kebakaran hutan, salah satunya adalah menggugat KLHK (Kementerian Lingkunga Hidup dan Kehutanan) di Komisi Informasi Publik.

“Saat ini kami (Greenpeace Indonesia) sedang menggugat KLHK di Komisi Informasi Publik mengenai keterbukaan informasi dan data konsesi. Sehingga publik tahu dan bisa membantu mengawasi kasus-kasus kebakaran yang terjadi dan tahu siapa yang harus bertanggung jawab,” terang Indradi kepada nusantaranews.co, Jakarta, Senin (29/8).

Menurut dia keterbukaan informasi dan data konsesi dan kehutanan juga menjadi alat untuk mencegah korupsi di sektor kehutanan.

“Bukan tidak mungkin faktor korupsi juga berperan dalam kasus kebakaran hutan dan gambut. Termasuk lemahnya penegakan hukumny serta menjadi berlarut-larut seperti sekarang ini. Berkampanye untuk mendorong perlindungan hutan dan gambut tersisa saat ini serta mendorong penguatan regulasi perlindungan gambut dan penegakan hukum yang kuat adalah substansi kampanye hutan kita,” katanya lebih lanjut.

Baca Juga:  Jamin Kenyamanan dan Keselamatan Penumpang, Travel Gelap di Jawa Timur Perlu Ditertibkan

Di sisi lain, kata Indradi, Greenpeace Indonesia juga mendorong perusahaan besar untuk mengadopsi peraturan perusahaan yang lebih kuat (nol deforestasi) dan menerapkannya dalam praktek pengelolaan sumber daya alam secara transparan serta menghargai hak-hak masyarakat.

Perlu diketahui bahwa, Indradi sebelumnya juga menyatakan, kebakaran hutan tahun lalu itu telah merenggut nyawa balita dan orang tua serta membuat hampir lima juta anak-anak tidak masuk sekolah selama sebulan. Bagi dia perusahaan-perusahaan yang telah menolak mengambil langkah untuk mencegah kembalinya kebakaran, tangan mereka bukan hanya penuh abu tapi juga darah. Dan sebagai juru kampanye hutan, dia meminta pemerintah untuk mengambil tindakan jiga perusahan mengabaikannya. (Sulaiman)

Related Posts

1 of 10