Ekonomi

Dari Impor Rektor Hingga Impor Daging Ayam, Kalian Pilih Mana?

Dari Impor Rektor Hingga Impor Daging Ayam Kalian Pilih Mana. (Foto Ilustrasi)
Dari Impor Rektor Hingga Impor Daging Ayam, Kalian Pilih Mana. (Foto Ilustrasi)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Memasuki bulan Agustus 2019 menuju hari kemerdekaan RI yang ke-74, pemerintah tampak tengah menggenjot impor. Tercatat sudah ada dua kebijakan impor dilahirkan pemerintah, mulai dari impor rektor asing hingga yang terbaru, dibukanya kran impor daging ayam dari Brasil.

Dari dua kebijakan di atas, menurut kalian, mana yang paling dibutuhkan oleh rakyat Indonesia?

Sebagaimana diketahui, awal Agustus 2019 lalu, publik tanah air digegerkan dengan rencana Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), M Nasir yang hendak mengimpor rektor dari negara lain.

Baca Juga:  Hotipah Keluarga Miskin Desa Guluk-guluk Tak Pernah Mendapatkan Bantuan dari Pemerintah

Kebijakan itu menurut M Nasir telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo. Bahkan jika tidak memungkinkan untuk dilakukan tahun ini, rencananya penerapan impor rektor asing sedianya akan dilakukan di tahun 2020.

“Beliau setuju, tergatung bagaimana saya siapkan, kalau persiapan tidak bagus ya mungkin kita pending,” kata Nasir, Kamis (1/8/2019).

Untuk penerapan tahun 2020, lanjut dia dilakukan untuk beberapa universitas saja. Hal itu menurutnya sebagai percontohan. Kebijakan ini diambil pemerintah, untuk mengejar kualitas perguruan tinggi nasional agar bisa bersaing.

“Kita petakan perguruan tinggi mana yang layak, kita punya 4.700 perguruan tinggi, ambil contoh 2 atau 5 selama 2020-2024, tidak semua rektor,” sambungnya.

Baca Juga:  Kondisi Jalan Penghubung Tiga Kecamatan Rusak di Sumenep, Perhatian Pemerintah Diperlukan

Kebijakan impor rektor ini pun menuai pro kontra di kalangan akademisi dan pengajar di dalam negeri. Meski demikian, tampaknya penerapan terhadap penggunaan jasa rektor asing akan tetap berlanjut.

Selain impor rektor yang menggegerkan masyarakat, terbaru Pemerintah RI kembali mengumumkan kebijakan kontroversial melalui Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita.

Enngar mengatakan pemerintah Indonesia telah resmi membuka kran impor daging ayam dari Brasil. Kebijakan ini cukup mengagetkan, mengingat peternak unggas dalam negeri masih cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan daging unggas nasional.

Enggar menjelaskan intinya Pemerintah RI, mau tidak mau harus impor daging ayam dari Brasil. “Intinya impor ke sini (Brasil),” ujar Enggartiasto, Rabu (7/8). Mengapa pemerintah RI harus impor daging ayam dari Brasil?

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

Enggar menjelaskan diambilnya kebijakan kali ini, karena diklaim untuk menyelesaikan sengketa dagang dengan Brasil yang diadukan ke World Trade Organization (WTO).

“Itu (impor daging ayam) harus ada, karena tidak mungkin kita menyatakan tidak bisa, kalau kita melarang, melanggar ketetapan WTO, ya kita pasti salah,” sambungnya.

Selain karena faktor yang diklaim atas ketetapan WTO, kebijakan impor daging ayam dari Brasil juga dilakukan karena sejumlah negara lain ikut melakukan impor.

Menurut kalian, mana yang lebih penting dari dua kebijakan impor pemerintahan Presiden Joko Widodo ini?

Pewarta: Romandhon

Related Posts

1 of 3,049