Dari Gus Mus Hingga Najwa Shihab Dukung Kemerdekaan Palestina

Doa Untuk Palestina/Foto Sulaiman/Nusantaranews
Doa Untuk Palestina/Foto Sulaiman/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Para budayawan, tokoh agama dan penyair di Indonesia menyelenggarakan kegiatan bertajuk Doa Untuk Palestina. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis malam (24/8/2017) di Graha Taman Ismail Marzuki (TIM) ini merupakan wujud rasa keterpanggilan serta solidaritas atas duka warga dan bangsa Palestina, akibat ulah pemerintah Israel.

Setidaknya ada 22 tokoh yang akan membacakan puisi-puisi dari dan untuk Palestina tersebut. Antara lain, KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Quraish Shihab, Syafai’i Ma’arif, Mahfud MD, Sutardji Calzoum Bachri, Abdul Hadi WM, Acep Zamzam Noer, Slamet Rahardjo, D Zawawi Imron, Butet Kartaredjasa, Joko Pinurbo, Inayah Wahid, Najwa Shihab, Jamal D Rahman dan masih banyak lagi.

Aksi solidaritas untuk Palestini ini merupakan buntut dari keputusan pemerintah Israel yang memasang pemindai metal (16/7/2017) lalu yang memicu reaksi keras dari muslim Palestina. Gelombang besar demonstrasi massa bergulir sebagai bentuk protes atas keputusan yang dianggap bukan saja sebagai upaya pembatasan akses warga Palestina terhadap Masjid Al-Aqsa tetapi juga dinilai sebagai upaya Israel untuk menancapkan kekuasaan dan kontrol atas komplek masjid suci ketiga umat Islam tersebut.

Israel berdalih pemindai metal itu sebagai mekanisme keamanan seiring ditembaknya dua polisi Israel oleh tiga warga Arab-Israe. Tiga terduga pelaku penembakan itu sendiri akhirya tewas di tangan polisi Israel. Anehnya diikuti dengan keputusan memasang pemindai metal yang kontroversial.

Ketegangan dalam kasus pemindai metal ini merupakan babak baru dalam konflik Israel-Palestina, yang sudah berlangsung sejak berdirinya negara Israel 1948 dan dikuasainya komplek Masjid Al-Aqsa oleh Israel. Dalam kurun waktu 70an tahun tersebut kekerasan demi kekerasan terus terjadi dengan korban utama rakyat Palestina.

Sejumlah pelanggaran kemanusiaan dan kelaliman yang terjadi di bumi Palestina tentu mengetuk hati nurani kita sebagai sesama anak manusia. Fitrah kita sebagai manusia selalu mendambakan suasana damai dan kasih sayang terusik karenanya. Adalah kewajiban kita bersama untuk saling berbuat baik terhadap sesama dan oleh karena solidaritas atas warga Palestina menjadi penting kita tunjukkan dan kemukakan.

Kepada saudara-sudara kita di Palestina yang sedang dilanda duka karena teror dan tekanan dalam suasana perang, kita turut prihatin dan berdoa semoga penderitaan yang menimpa mereka segera bisa diakhiri. Segala kedhaliman dan kekerasan yang dilakukan Israel semoga segera berakhir. Nilai-nilai kemanusiaan yang selama dilanggar dan dinistakan menjadi perhatian bersama-sama dijunjung tinggi. Karena hanya dalam suasana damai dan kasih sayanglah manusia bisa memperoleh kebahagiaan.

Pewarta/Editor: Romandhon

Exit mobile version