MancanegaraTerbaru

AS dan Jepang Gelar Latihan Perang Dunia Ketiga

NUSANTARANEWS.CO – Amerika Serikat dan Jepang menggelar latihan Perang Dunia Ketiga di dekat wilayah Korea Utara di tengah ketegangan semakin meningkat setelah Pyongyang meluncurkan enam kali uji coba rudal balistik dan senjata nuklir.

Sebelumnya AS juga telah melakukan simulasi perang bersama dengan tentara Korea Selatan di zona demiliterisasi Korea. Beberapa waktu lalu, AS telah mengirimkan sebanyak 600 pasukannya ke Jepang untuk mengikuti latihan perang.

Militer Jepang mengatakan, seperti dikuti Daily Express, ketegangan Donald Trump dan Kim Jong-un telah memaksa AS dan Jepang menggelar latihan militer gabungan di semenanjung Korea.

USS Ronald Reagan bergabung dengan pilot helikopter Angkatan Bersenjata Jepang (Japanese Self-Defence Force) dan dua kapal perusak sebagai persiapan mereka untuk menghadapi kemungkinan meletusnya Perang Dunia Ketiga di semenanjung Korea.

Sekelompok kapal induk tersebut, termasuk 14 kapal perusak dan kapal penjelajah AS dipersenjatai dengan pencegat rudal balistik. Sejatinya, latihan gabungan ini sudah dimulai sejak 11 September lalu, hari di mana DK PBB menyujui sanksi baru terhadap Pyongyang.

Baca Juga:  Wakil Bupati Nunukan Buka MTQ Ke XIX Kabupaten Nunukan di Sebatik

Korea Utara diketahui telah melakukan serangkaian uji coba nuklir sejak Juli tahun ini. Negara terisolasi tersebut menembakkan sebuah rudal balistik ke Jepang awal September ini dan telah meledakkan bom hidrogen yang sangat dahsyat hingga menyebabkan terjadinya gempa bumi mendadak.

Dalam pidato perdananya di PBB pekan ini, Trump melemparkan ancaman serius terhadap Korea Utara serta menjuluki Kim Jong-un sebagai Rocket Man. Trump juga mengatakan bahwa Korea Utara akan menghadapi kehancuran total jika menyerang AS dan sekutu-sekutunya (Korea Selatan dan Jepang).

Kim membalas julukan Trump kepada dirinya itu. “Saya pasti akan, dan pasti menjinakkan ‘Dotard’ yang gila itu dengan tembakan,” kata Kim. Dalam kamus Merriam-Webster, Dotard dimaknai orang tua yang mengalami penurunan mental dan pikun.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho mengatakan bahwa Kim sekarang sedang merenungkan uji coba bom hidrogen di suatu tempat di Samudra Pasifik.

Sekretaris Negara AS Susan Thorton saat ditanya wartawan mengapa AS belum mencegat rudal balistik yang lepaskan Korea Utara. Dia menjawab, bahwa Kim Jong-un jelas orang gila yang tidak merasa keberatan melihat warganya kelaparan dan membunuh bangsanya.

Baca Juga:  Polres Sumenep Gelar Razia Penyakit Masyarakat di Cafe, 5 Perempuan Diamankan

Militer AS menempatkan kekuatan besar di kawasan sekitar Korea Utara, termasuk juga Jepang di mana mereka bergabung dengan sekutunya, Korea Selatan.

Ada sekitar 40 ribu tentara AS yang bertugas di Jepang, lebih banyak dibandingkan di negara lain. Awal tahun ini, Angkatan Udara AS telah menyiapkan sejumlah helikopter, jet tempur taktis dan pesawat pengintai dalam sebuah demonstrasi yang bertujuan tak lain ialah untuk mengintimidasi Kim Jong-un.

Di selatan zona demiliterisasi (DMZ), AS memiliki 23.468 tentara di 83 lokasi yang berbeda serta ratusan tank dan kendaraan lapis baja. Dengan begitu, jika Korea Utara melakukan serangan darat, tentara AS dan Korea Selatan sudah siap menghadapi mereka. (ed)

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts

1 of 23