Berita UtamaEkonomiMancanegaraTerbaru

Dalam Dekade Mendatang Listrik Tenaga Surya Menjadi Energi Termurah

Dalam dekade mendatang listrik tenaga surya menjadi energi termurah.
Dalam dekade mendatang listrik tenaga surya menjadi energi termurah/Foto: The World Wconomic Forum

NUSANTARANEWS.CO, Tokyo – Dalam dekade mendatang listrik tenaga surya menjadi energi termurah. Pemerintah Jepang memperkirakan listrik tenaga surya akan menjadi sumber listrik yang termurah dalam waktu dekat. Hal ini terjadi karena penurunan harga panel surya. Sejauh ini listrik tenaga nuklir dianggap sebagai sumber energi yang paling murah guna memenuhi kebutuhan listrik. Prediksi baru itu diumumkan oleh Kementerian Industri Jepang pada hari Senin (12/7).

Pemerintah Jepang mengatakan bahwa biaya tenaga surya untuk industri adalah sekitar 8 hingga 11 yen per kilowatt jam. Sedangkan untuk tenaga nuklir adalah 11 yen atau lebih. Listrik tenaga termal dari gas alam yang dicairkan akan memakan biaya sekitar 10 hingga 14 yen dan tenaga listrik dari batu bara menjadi yang termahal dengan biaya 22 yen per kilowattjam.

Meski hasil perkiraan menemukan bahwa listrik tenaga nuklir sebagai sumber tenaga listrik termurah. Namun, biaya-biaya keamanan yang meningkat telah mendorong kenaikan harganya.

Baca Juga:  Pemerintah Lakukan Uji Coba Pemberian Makan Bergizi Gratis di Nunukan

Oleh karena itu, pemerintah Jepang akan menambah sekitar 20.000 megawatt pembangkit listrik tenaga surya pada tahun 2030 sekaligus sebagai upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Jumlah tersebut setara dengan kapasitas 20 pembangkit listrik tenaga nuklir.

Pemerintah berharap kapasitas pembangkit listrik tenaga surya pada tahun 2030 mencapai lebih dari 108.000 MW, 70% lebih besar dari target saat ini.

Rencana pemerintah saat ini adalah memenuhi kebutuhan 64.000 MW kapasitas pembangkit tenaga surya pada tahun 2030. Sejauh ini, kapasitas 56.000 MW telah terpasang pada 2019. Dengan kecepatan seperti saat ini, pemerintah berharap dapat mencapai kapasitas sekitar 88.000 MW pada tahun 2030.

Sehingga pemenuhan di sektor publik sebesar 6.000 MW dapat dijamin pemerintah, terutama untuk 50% gedung pemerintah pusat dan daerah. Sedangkan di sektor korporasi, pemerintah menargetkan peningkatan 10.000 MW dengan perjanjian jual beli listrik untuk pemasangan panel surya tanpa biaya awal serta mendorong gedung dan tempat parkir lebih mandiri.

Baca Juga:  Pembangunan KIHT: Investasi untuk Lapangan Kerja Berkelanjutan di Sumenep

Di komunitas lokal, 1.000 kota, kota kecil dan desa diharapkan dapat  memasang sekitar 4.000 MW peralatan pembangkit tenaga surya di lahan publik dan di zona promosi dekarbonisasi. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,050