NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Belum meratanya keberadaan Badan Narkotika Nasional di beberapa daerah di Jatim menjadi perhatian khusus Komisi A DPRD Jatim. Pasalnya, peredaran narkotika di Jatim teratas di Indonesia.
Menurut anggota Komisi A DPRD Jatim Ferdians Reza Alvisa mengatakan dari data BNNP Jatim kalau jumlah BNNK di Jatim Cuma 16 buah yang tersebar dibeberapa daerah saja.
“Padahal jumlah daerah di Jatim ada 38 kabupaten/kota. Tentunya jumlah daerah tersebut tak seimbang dengan jumlah BNNK di Jatim,” ungkapnya saat menghadiri Forum Group Diskusi) Komisi A DPRD Jatim di Malang, Jumat (17/1/2020).
Politisi asal Partai Gerindra ini mengatakan terbenturnya pengadaan BNNK tersebut karena keterbatasan anggaran dari BNN pusat.
”BNN pusat itu tentunya mengurusi operasional seluruh Indonesia. Dan anggarannya terbatas,” sambungnya.
Untuk pemerataan keberadaan BNNK tersebut, sambung pria yang akrab dipanggil Alvis tersebut, yaitu pihaknya minta daerah dilibatkan untuk realisasi BNNK yang belum ada di daerah.
“Bisa saja APBD Jatim maupun kabupaten/kota di Jatim memberikan pos anggaran untuk pembuatan BNNK di daerah. Termasuk juga untuk rekrutmen pegawai yang bertugas dikantor tersebut,” jelasnya.
Alvis mengaku optimis anggaran APBD masing-masing daerah di Jatim mampu untuk realisasi hal tersebut. (setya)