Cintaku Purnama, Ini Rasa, Kado Kepada Imroa
Puisi-puisi karya Silvana Farhani
Cintaku Purnama
Wan,
mungkin sebentar lagi hujan akan datang
memarahiku, memukuliku, dan menyuruhku
mengulang hal yang sama
namun, aku selalu ingat bahwa:
laut cemburu ketika
kusebut kau cinta
ombak membawa pergi namamu
ketika kutulis di bibir pantai
tapi apa peduliku pada laut
dia pernah menenggelamkanku
di kedalaman terdalam
membiarkanku menangis
Annuqayah, 2019
Ini Rasa
ini rasa
entah pantas atau tidak
sebab serumpun puisi yang kuanyam telah usai
lalu menyisakan rasa yang mungkin akan sengsara
ini rasa
yang tanpa sengaja kuteguk setelah pahit
tak peduli jika nantinya akan berdarah-darah
lantaran aku yang berani merasa tanpa aba-aba
sekali lagi ini rasa
yang entah sampai kapan akan berhenti
sedang puisi selalu mengajakku
menyebut namamu di setiap bait rinduku
Annuqayah, 2019
Kado kepada Imroa
Im, selamat berbahagia dan mengingat sejarah
merayakan hari yang membuat umurmu bertambah
rangkailah harap yang akan mengubur gelisah
orang-orang di sekitarmu juga ikut berdoa
agar lengkung di bibirmu selalu terlukis indah
rasanya ingin sekali paketkan kado termahal
namun puisi memintaku untuk segera melabuhkannya
menjadikan hadiah bagi umurmu yang tak lagi muda
Im, semoga kalender ke sembilan di putaran tanggal ke empat
adalah awal dari segala hal yang akan mengantarkanmu
pada tangga teratas
Annuqayah, 2019
Penulis: Silvana Farhani, kelahiran Sumenep, 25 Oktober 2001 di sebuah Desa Panagan Gapura Sumenep. Salah satu siswa MA 1 Annuqayah Putri sekaligus anggota Forum Literasi Santri (FRASA), sebuah lembaga kepenulisan di PP. Annuqayah daerah Lubangsa Putri Guluk-guluk Sumenep Madura. Aktif di: Kompas Gapura, Supernova Ikstida dan bisa dihubungi melalui surel [email protected]