Budaya / SeniPuisi

Cinta yang Mungkin Menemukanmu

Puisi Muhammad Daffa

MENEMUKANMU, 1

Jalan kita selalu sama: kau dalam kenangan tua, meniti cerita cinta usang. Sementara aku kerap jadi pengembara yang berpura-pura buta demi perjalanan menemukanmu. Kita di jalan yang berbeda. Kau meniti kenangan tua, berkata rindu tapi tak kunjung mencari dan ingin bertemu. Aku pulang bukan untuk siapa-siapa, ingin kutemukan rumah lain selain matamu yang selalu basah hujan, beriring kekal mantan yang abadi dalam ingatan. Tak pernah sekali jua pun terpejam. Aku berhak meninggalkanmu—meski menemukan adalah jalan terbaikku untuk sekadar memberi salam pisah.

Hari-hariku adalah waktu yang terbuang—begitu mudah kau tercampak dari ingatan. Dari dalam doa yang sepi dan merindu pertemuan, aku butuh ruang lain selain percakapan rahasia antara daun jatuh dan tetes air sisa hujan dari genting itu.

2017

CINTA YANG MUNGKIN

Cinta tak pernah bermula
dan tidak pernah bermuara

Cinta tumbuh dari hati yang rindu
dan doa lajang yang tabah dalam kesendirian

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Cinta menjadi renta bila kau tak menafsirnya sebagai rahasia

Tapi cinta tak perlu rahasia dan tidak pernah berakhir sekalipun dirajut maut.

2017

Muhammad Daffa, Lahir di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 25 Februari 1999. Menulis Puisi sejak 2015. Karya-karyanya dimuat di Banjarmasin Post, Radar Banjarmasin, Koran Banjar, Media Kalimantan, Buletin Jejak, Tribun Bali, Sumatra Ekspress, Palembang Ekspress, Lokomoteks, Majalah Sastra Santarang, dan beberapa antologi bersama: Ije Jela(Tifa Nusantara 3), Nyanyian Untuk Ane, 1550 MDPL(Antologi Puisi Tentang Kopi), Hikayat Secangkir Robusta(Antologi Puisi Krakatau Award 2017), Menderas Sampai Siak(HPI Riau 2017), serta Rampai: Banjarbaru Lewat Sajak(Antologi Puisi Penyair Banjarbaru) yang akan diluncurkan Desember mendatang di Rainy Day Literary Festival.

Puisinya yang berjudul Hikayat Di Tulang Bawang, terpilih sebagai karya nominasi dalam ajang Cipta Puisi Krakatau Award 2017 yang digagas Lamban Sastra, Provinsi Lampung. Puisinya yang lain, Tidurnya Buku, terpilih sebagai juara kedua dalam Lomba Cipta Puisi yang digagas Kampung Buku Jogja#3. Baru-baru ini, puisinya yang berjudul Membaca Hasan juga menyabet pemenang ketiga dalam ajang Pekan Bahasa Universitas Sebelas Maret, Solo, yang salah satu dewan jurinya adalah Agus Noor.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Kumpulan puisi tunggal yang telah terbit berjudul Talkin. Buku puisi keduanya, Suara Tanah Asal, akan terbit pula dalam waktu dekat. Mahasiswa di Prodi Sastra Indonesia Universitas Airlangga, Surabaya.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 123