Budaya / SeniPuisi

Cinta Tahu Kemana Dia Akan Pulang

Madah Pecinta. (FOTO: The BAS Library)
Madah Pecinta. (FOTO: The BAS Library)

Puisi Robiatul Adawiyah

Cinta Tahu Kemana Dia Akan Pulang

Kelak dimusim lain
Semua akan kembali pada tempatnya
Cinta tahu kemana dia akan pulang
Dan kamu yang dicintainya akan terlihat seperti bukan siapa-siapanya
Semua bisa saja terjadi

Dan malam ini
Rasa yang akan berbicara lebih melekat
Kamu yang selalu mengistimewakannya
Namun
Lagi-lagi kau tak dianggap lebih dari seorang
Teman dekat (bila terlihat dari kasat mata)

Di dalam keheningan
Bersama dinginnya malam
Apa yang dapat kamu lakukan
Selain berharap

Berharap tiba kedatangannya
Bersama dengan sejuta rindu yang akan dia bawa
Namun sayangnya
Rindu yang kamu punya
Harus terkubur lebih dalam lagi
Karna itu semua hanya akan tersia-siakan

Memaknai sebuah rasa
Tak banyak orang yang mampu untuk memahaminya
Rasa hanya akan tercapai
Pada suatu pencapaian yang sementara

Hatiku terlalu rapuh
Kalau hanya untuk berdiam di satu titik

Sunyi

Di hari libur yang tak pernah jujur
Aku semakin sering mendatangi akhir pekan
Berharap waktu berhenti di detik itu saja
Darinya aku memahami,
Bahwa dekapan Tuhan memang lebih terasa nikmat.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Ya Allah yang Maha Kasih,
Ampuni aku yang belum selesai khilaf
Aku hanya sempat menjamahmu di beberapa waktu
Padahal penjagaanmu ada di setiap waktuku.

Ya Allah yang Maha Kasih,
Rasanya semua ini tidak adil
Aku mengais kepada-Mu mengatakan “Aku Mencintainya”
Namun,
Cintaku sunyi,
Sunyi,
Sunyi
Terlalu sunyi.

Ke egoisan yang masih menetap dengan kesemena-menaannya
Ku biarkan kau berjuang sendirian
Sampai,
Cinta kita benar-benar sunyi
Tingkahku benar-benar seperti pecundang
Ku teriakkan cinta pada momok wajahmu
Namun dengan lantang teriakan mati ku getarkan.

Yang terkasih,
Ku pasrahkan cerita yang masih melegenda ini dalam rapalan doa-doaku didalam sujud
Andai saja sakitmu bisa ku gantikan
Ku terima segala keluh kesahmu
Percayalah, aku memlukmu dalam doaku.

Jakarta, 06 Agustus 2016

Robiatul Adawiyah, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jakarta Timur. Penyuki kopi tanpa gula, puisi dan prosa.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,244