Puisi Hindun Nur Khasanah
Cinta Datang Terlambat
Hari terus berganti
Babak demi babak telah usai
Banyak hal menyenangkan terlewati
Tanpa kurasa
Pikirku terus tertuju padanya
Dimana dia sekarang?
Baik-baik sajakah ia?
Bahagiakah ia?
Pertanyaan itu terus berputar di kepalaku
Bagaikan rekaman romantis yang hampir susut
Menyesal?
Kurasa
Diri ini terlalu naif
Acuh, dan tak perduli
Kini, ia entah dimana
Menghilang bersama indahnya senja
Tak ada kabar darinya
Tak ada pemerhati diri ini
Ketulusan yang selalu membuatku rindu
Purwokerto, 1 Maret 2019
Pilihan Petaka
Waktu terus memburuku
Kemanapun kaki ini melangkah selalu di hantui
Senja, pertanda tertutupnya pintu dunia
Gerombolan malaikat telah menghadang didepan sana
Takut , menjadi alaram setiap ku melangkah
Hati ini berusaha tetap tenang
Namun, gelisah menjadi teman sejati
Andaikan waktu dapat di putar kembali
Kan kubawa peta yang sempurna
Menjelajahi rute yang benar
Tersesat?
Itulah kesalahanku saat ini
Aku terlalu mengekor pada seseorang
Terdampar pada tempat yang mengerikan
Purwokerto, 9 Maret 2019
Hindun Nur Khasanah, tinggil di Sirkandi Beji, Purwareja klampok, Banjarnegara
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]
Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co