Berita UtamaFeaturedMancanegara

Cina Semakin Menegaskan Kehadirannya di Laut Cina Selatan

NUSANTARANEWS.CO – Cina semakin menegaskan kehadirannya di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan (LCS) dengan membangun fasilitas uji coba terbesar di dunia untuk kapal tak berawak bagi kepentingan sipil dan militer.

Wilayah uji coba yang sedang dibangun berada di pelabuhan sebelah selatan kota Zhuhai, berbatasan dengan Makau yang mencakup wilayah seluas 300 mil persegi seperti dilaporkan oleh South China Morning Post.

Sementara Kepala Komando Pasifik Amerika Serikat (AS), Laksamana Harris dalam laporannya kepada Kongres Amerika Serikat (AS) menyebut bahwa Cina telah melakukan langkah militer terhadap pulau-pulau di Laut Cina Selatan dengan lebih metodis, strategis dan terkoordinasi untuk menegaskan kehadirannya di LCS.

Seperti diketehui LCS merupakan salah satu jalur laut tersibuk di dunia dengan nilai trilyunan setiap tahunnya. Pulau-pulau kecil dan daerah-daerah tertentu dari jalur laut tersebut sampai hari ini masih disengketakan oleh beberapa negara, termasuk Cina, Brunei, Vietnam, Taiwan, Malaysia dan Filipina.

Baca Juga:  Ramadan, Pemerintah Harus Jamin Ketersediaan Bahan Pokok di Jawa Timur

Collin Koh, pakar angkatan laut regional dari Universitas S Srajaratnam Singapura mengatakah bahwa, perkembangan ini menunjukan kebangkitan Cina sebagai kekuatan maritim dunia. Koh juga menambahkan hal tersebut sebagai langkah Cina guna menguatkan posisinya di pasar kapal tanpa awak masa depan, tambahnya.

Selain itu, menurut pakar militer Zhou Chenming, pengembangan fasilitas uji coba tersebut juga merupakan langkah strategis Cina guna meningkatkan teknologi drone bagi kepentingan sipil dan militer.

Pengembangan teknologi otonom tersebut akan memungkinkan kapal sipil dan militer dikendalikan dari jarak jauh. Cina sedang berupaya melakukan revolusi di bidang industri perkapalan yang lebih efisien dengan menciptakan ruang muatan lebih banyak pada kapal tanpa awak – yang menghemat sejumlah besar biaya dan tenaga kerja.

Kepulauan di zona uji akan dilengkapi dengan GPS, sonar, instrumen komunikasi atau komponen fotolistrik untuk memandu kapal dan kapal, menurut Harian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Cina.

Beijing tampaknya akan menggunakan fasilitas uji coba ini untuk mengembangkan serangkaian sistem aplikasi drone baru untuk bagi kepentingan militer tetapi juga untuk tujuan sipil. Cina sedang berupaya mengejar ketertinggalan mereka di bidang ini. (Banyu)

Related Posts

1 of 8