Chivas Regal Extra, Pemuas Bagi Para Penikmat Whisky Sejati

Pembuat minuman Scotch Whisky tertua di dataran tinggi Skotlandia/Foto Rudi Newarta / NUSANTARAnews

Pembuat minuman Scotch Whisky tertua di dataran tinggi Skotlandia/Foto Rudi Newarta / NUSANTARAnews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pembuat minuman Scotch Whisky tertua di dataran tinggi Skotlandia yang sudah ada sejak tahun 1801, Chivas Regal, telah meluncurkan varian baru yang diberi nama ‘Chivas Regal Extra’.

Sebagai ‘anggota keluarga’ baru dari varian koleksi yang telah ada sebelumnya, Chivas Regal Extra diciptakan untuk memuaskan keinginan dari para penikmat minuman whisky sejati. Produk ini pun memiliki aroma kuat yang istimewa, kaya dengan rasa buah-buahan dan rasa manis yang berlimpah.

Selaku distributor Chivas Regal di Indonesia, Managing Director PT Pernod Ricard Indonesia Edhi Sumadi, mengungkapkan bahwa Chivas Regal Extra dibuat dengan campuran istimewa whisky langka yang dikombinasikan dengan Malt Whisky yang dimatangkan dalam Sherry Cask dari The Oloroso Sherry Bodegas di Spanyol.

“Chivas Regal Extra ini posisinya berada di antara Chivas Regal 12 dan Chivas Regal 18. Kami ingin menyentuh segmen baru yang sesuai dengan karakteristik dan lifestyle dari target market produk kami. Produk ini memang tidak dicantumkan usia whisky-nya, tapi kualitas dari produk ini sangat terjaga dan memiliki rasa yang smooth dibandingkan Chivas Regal 12. Kendati demikian, masing-masing produk Chivas Regal memiliki ciri dan elemen khas tersendiri, tergantung proses dari the art of blending-nya,” ungkapnya kepada wartawan saat peluncuran Chivas Regal Extra di Fable Bar SCBD, Jakarta, Jum’at (10/03/2017.

Edhi menjelaskan, produk baru ini memiliki tasting notes yang sangat lembut. Dengan warna keemasan yang gelap dan kilauan yang hangat, menebarkan aroma manis buah dengan sentuhan buah pir, melon, creamy toffee, coklat susu, cinnamon dan juga sedikit rasa jahe.

“Chivas Regal Extra menawarkan rasa buah pir yang manis dengan campuran vanilla caramel, manisan cinnamon dan nuansa rasa almond, memberikan rasa nikmat yang bertahan lama di mulut,” ujarnya.

Menurut Edhi, sebuah whisky secara sah disebut sebagai scotch apabila larutannya didiamkan setidaknya 3 tahun di dalam tong kayu dari pohon Ek. Namun semuanya itu tergantung juga dari pada keahlian seorang Master Blender untuk memilih dari banyaknya tong whisky malt dan gandum pada usia yang tepat.

“Inilah yang menyeimbangkan tradisi mencampurkan scotch whisky. Dipelopori oleh James dan John Chivas di pertengahan tahun 1801, yang kemudian diwariskan turun temurun secara seksama. Saat ini, Chivas Master Collin Scott adalah penerus tradisi yang menjaga keutuhan Chivas Regal. Keahlian Master Blender hanya mampu didapatkan dari pengalaman bertahun-tahun dan hasrat tersendiri terhadap scotch whisky,” katanya.

Sementara itu, Custodian Master Blender Chivas Regal Collin Scott mengatakan, the art of blending bertujuan untuk menyelaraskan berbagai karakter Malt dan gandum terpilih untuk kemudian menghasilkan produk yang berkualitas terbaik.

“Seorang Master Blender bekerja layaknya komposer musik dalam memahami berbagai rasa berbeda di dalam scotch whisky, tak hanya harus memahami penuh karakter musik setiap instrumen, kita juga dituntut untuk mengerti bagaimana memadukan mereka dalam suatu simfoni yang indah seperti cara kami memadukan rasa dalam Chivas Regal Extra ini,” ujarnya.

Sebagai penutup, Edhi Sumadi mengharapkan, produk baru dari Chivas Regal tersebut dapat diterima oleh para penikmat whisky, khususnya kalangan menengah yang selama ini belum tersentuh.

“Kami berharap semoga Chivas Regal Extra ini dapat diterima oleh segmen menengah yang selama ini belum disentuh oleh Chivas Regal dan semoga Chivas Regal Extra ini semakin dikenal di kalangan para pecinta whisky,” katanya menambahkan.

Reporter: Rudi Niwarta

Exit mobile version