Chattra Kebaya Berbagi Cerita di Mubes IWO

Lia Nathalia, salah satu anggota Chattra Kebaya di Jabodetabek. (Foto: Istimewa)

Lia Nathalia, salah satu anggota Chattra Kebaya di Jabodetabek. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Paguyuban Chattra Kebaya berkesempatan berbagi cerita mengenai kegiatannya di sela-sela penyelenggaraan Musyawarah Bersama (Mubes) Ikatan Wartawan Online (IWO) di Jakarta.

Tidak hanya peserta Mubes I IWO yang berasal dari berbagai propinsi di Indonesi, para undangan dan pembicara yang diundangpun antusias mengetahui apa dan siapa Chattra Kebaya.

Paguyuban Chattra Kebaya adalah paguyuban pemerhati dan pencinta kebaya yang mempunyai visi dan misi untuk melestarikan budaya Indonesia melalui penggunaan busana tradisional sebagai busana sehari-hari terkhusus kebaya sebagai busana atasan perempuan Indonesia.

Paguyuban yang diresmikan pada Maret 2017 di Yogya memiliki anggota di Bali, Banten, Jakarta, Jawa Barat dan Yogyakarta lebih menfokuskan diri pada pendidikan pelestarian budaya Indonesia baik di sekolah-sekolah, kampus-kampus, dan masyarakat umum serta penulisan buku-buku dan aksi sosial lainnya.

Perhelatan dua hari para wartawan media online dari 31 propinsi di Indonesia ini, dipergunakan pula oleh paguyuban Chattra Kebaya untuk menampilkan buku-buku hasil karya anggota paguyuban.

“Selain melestarikan budaya Indonesia terutama busana tradisional Indonesia termasuk kebaya, kami juga mengajak anggota komunitas untuk melakukan pendidikan budaya melalui penulisan buku bertema budaya atau cerita inspirasi pengaplikasian budaya,” jelas Lia Nathalia, salah satu anggota Chattra Kebaya di Jabodetabek.

Buku-buku karya Lia Nathalia, Denik, Anna Maria, dan Tety Aprilia kesemuanya anggota Chattra Kebaya ikut dipamerkan dalam Mubes IWO I ini.

Buku berjudul Backpacker with Kebaya karya Lia Nathalia dan Denik bahkan menjadi cenderamata bagi pembicara tamu di acara tersebut.

“Beberapa dari anggota Chattra Kebaya kebetulan adalah jurnalis di berbagai platform media, ada media online, radio dan televisi dan itu ada di beberapa daerah,” kata Lia yang sehari-harinya berprofesi sebagai jurnalis lepas di beberapa media internasional.

“Kami berharap, teman-teman wartawan bisa melihat sisi lain bahwa sebagai wartawan kita bisa juga menghasilkan karya-karya lain yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Ketua Panitia Mubes IWO I Edward Panggabean. (ed)

(Editor: Eriec Dieda)

Exit mobile version