NUSANTARANEWS.CO – Politikus senior partai Golkar Popong Otje Djundjunan atau yang akrab disapa Ceu Popong merasa miris dengan hutang negara yang kian menanjak. Posisi utang Indonesia kepada luar negeri sudah mencapai Rp4.004 triliun pada Januari 2016.
“Utang kita kalau dihitung-hitung sudah sampai cucu kamu (wartawan, red),” ujar Ceu Popong, Jumat (26/8/2016).
Menurut anggota Komisi X DPR RI ini, semuanya bermuara pada manajemen keuangan yang amburadul. Bahkan, ia mengatakan, selama 71 tahun Indonesia merdeka baru di masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) RAPBN mengalami perubahan dua kali.
Baca: Ekonom: Kebutuhan Anggaran Selalu Disediakan dalam Bentuk Hutang
“Dan dua-duanya turun. Itu menggambarkan bahwa manajemen keuangan kita carut marut,” ujarnya.
Ceu Popong pun meminta agar pemerintah berkaca pada negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, Singapura dan India. Negara India saja, kata Ceu Popong, adalah negara miskin, bahkan lebih miskin dari Indonesia, tetapi tidak punya utang. “Kita utangnya itu sampai cucu, bayangken,” katanya.
Pemerintah, imbuh Ceu Popong, tidak bisa membedakan mana yang urgen dan mana yang kurang urgen. Dia mencontohkan, pada perayaan 17 Agustus di DPR, ratusan meter berjajar bunga yang pada akhirnya hanya dibuang sia-sia. (Baca juga: Kapan Indonesia Bisa Bayar Utang?)
“Bukan tidak booleh indah, tapi jangan berlebihan lah, secukupnya saja bunga. Kau lihat sendiri kan, bunga, dari ujung kiri, ujung kanan, di atas, di bawah, sok di dalam ruangan, coba?,” kritik Ceu Popong.
“Yang jelas, kalau yang ada kaitan dengan kesejahteraan masyarakat termasuk guru, jangan diganggu atuh,” tandasnya. (rafif/ahmad)
