Budaya / SeniPuisi

Cerita yang Tak Kunjung Padam

Puisi Wyas Ibn Sinentang

CERITA YANG TAK KUNJUNG PADAM
:padamu negeri

KITA adalah tetap secarik kertas putih tanpa hiasan apa-apa
sebelum tersentuh goresan pena warna keseharian begitu harmonis saja
ketika hati sarat akan ego dan kepentingan matilah rasa

Beragam angan ingin singgah di kedamaian yang kita punya
ada angkuh coba pancing amarah dalam situasi porak poranda
ada gelisah sepanjang arsiran hidup tak kuasa menahan derita

Sementara kata-kata yang hendak ditumpahkan pada tentramnya menyulut perpecahan
kita sudah muak diguna-guna oleh sebuah dogma berkedok kemunafikan
biar saja warna semula putih asalkan damai senantiasa bersandingan

Bumi Ale-Ale, 18 Mei 2017

SAYAP YANG HAMPIR PATAH
: kepada orang-orang kufur

MALAM berduka lagi suara-suara sumbang antre untuk luapkan kezaliman
tanpa mau tahu kepedihan bakal lahir di ujung perkataan
seperti sebilah pedang terhunus tak bermata kibas semua permufakatan

Malam berpesta meninggalkan rasa cinta kepada kita yang teraniaya
akan kesahihan suatu anasir pada lembaran gelap picu murka
sejatinya sayap kehidupan tergerus anomali nilai-nilai pekerti hingga cidera

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Sayap yang selama ini kita banggakan ternyata mulai rapuh
dihunjami beribu aksara perpecahan pergulatan batin terus menjurus kisruh
malam pun tak seharmonis dulu lagi dia bagai perusuh

Bumi Ale-Ale, 20 Mei 2017

Wyas Ibn Sinentang
Wyas Ibn Sinentang

WYAZ (Wahyudi Abdurrahman Zaenal) IBN SINENTANG lahir di kota Pontianak tanggal 24 April. Mulai menulis puisi sejak tahun 1980. Selain puisi juga menulis cerita pendek, dan artikel. Karya-karyanya pernah dimuat di beberapa media lokal,  nasional, maupun negeri jiran. Karyanya juga terangkum dalam beberapa kumpulan bersama. Antologi Puisi tunggalnya BERSAMA HUJAN (Kelompok Empat Kreatif, 2011), HIJRAH (Kelopak Poedjangge, 2012), NYANYIAN LILIN PUTIH (Shell-Jagad Tempurung, 2012), PERJALANAN SAJAK BULAN KOSONG (Kelopak Poedjangge, 2013), REKAH CAMELIA DI LANGIT DESEMBER (Kelopak Poedjangge, 2014), TIGA IBU (Guepedia, 2016) dan Kumpulan Cerpen tunggalnya PUING (Jentera Pustaka, 2014).

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resinsi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 114