Puisi Muhammad Alamsyah
CEMARA HIAS
Cemara hias
Kerlip neon lembayung
Nyanyian kalbu sesyahdu lonceng katedral
Dalam renungan misa
Kasih sayang tuhan tersimpan dalam hidup kristus
Doa-doa sunyi setapak jalan langit
Jiwa desember sesayu air mata renung
Roh-roh Injil menjumpa Isa
Sesakral api menyeruak bara
Kerinduan mendinding sebelas purnama disalib kelam
Sempurna membaptis cinta jadi damai
Dosa-dosa fana sefana semesta
Dalam renungan doa, firdaus laksana bijaknya Santaclaus
Natal
Pelita hidup
Berbahagialah tuan bernatal
Berkasih budi
Setulus Maryam dalam syair Yohanes mengasihi anak-anak bumi
Sesuci paus memberkati nasrani
Pangkep, 16 Desember 2017
Baca Juga:
- 5 Puisi Cinta Paling Menggairahkan Karya Rendra buat Sunarti
- Merinding, Ini Puisi-Puisi Kematian Karya Penyair Indonesia
- Enam Puisi Natal Penebar Damai di Bumi
Simak di sini: Puisi Indonesia
Muhammad Alamsyah, lahir di Maros, 17 September 1985. Aktif menulis puisi, cerpen dan esai. Aktif dalam kegiatan seni- budaya baik skala lokal maupun nasional. Lelaki yang akrab di sapa Alam, bergabung dalam beberapa sanggar seni dan bengkel teater serta sanggar lukis di Maros, Sulawesi Selatan. Karya-karya puisinya telah banyak terbit pada berbagai media cetak dan media online. Kecintaanya terhadap seni sastra tidak membuat bakatnya dalam seni lukis terlupakan. Giat cipta lukisan -lukisan eksperimental yang abstrak natural.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]