Politik

Cegah Kecurangan Pemilu, Demokrat Bisa Koalisi Dengan Gerindra

Santapan Makan malam pertemuan SBY-Prabowo di Cikeas. Foto: Net/WAG
Santapan Makan malam pertemuan SBY-Prabowo di Cikeas. Foto: Net/WAG

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menjelang pendaftaran Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang semakin dekat ini, koalisi partai politik pendukung pasangan Capres-cawapres 2019 nyaris sudah terbentuk secara kuat. Kabar teranyar, koalisi partai Gerindra, PKS, PAN dan PBB berencana untuk memperkuat koalisinya dengan mengkawinkannya dengan Partai Demokrat.

Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (GEPRINDO), Bastian P. Simanjuntak menilai, rencana koalisi tersebut merupakan sebuah upaya mencegah kecurangan pilpres 2019 sekaligus membersihkan demokrasi dari virus.

“Koalisi ini merupakan harapan mewujudkan pemilu yang jujur dan adil tanpa kecurangan. Kita ketahui bersama baru-baru ini ditemukan 1,2 juta data pemilih yang invalid di DKI Jakarta. Temuan ini sangat menciderai demokrasi kita dan potensi kecurangan membayangi pileg dan pilpres 2019,” jelas Bastian kepada redaksi NUSANTARNEWS.CO, Jakarta, Selasa (24/7/2018).

Menurut Bastian, SBY (Soesilo Bambang Yudhoyono) sebagai mantan Presiden selama dua periode pasti paham betul potensi kecurangan tersebut. Sebelumnya, kata Bastian, SBY pernah berkicau di akun twitternya terkait disusupinya BIN dan alat negara lainnya oleh agen politik.

Baca Juga:  Asisten Administrasi Umum Nunukan Buka Musrenbang Kewilayahan Dalam Rangka Penyusunan RKPD Tahun 2025

“Signal ini bukan hanya untuk pilkada akan tetapi juga buat pilpres dan pileg kita. Apalagi persoalan E-KTP sebagai syarat untuk memilih dipenuhi ketidakjelasan, ada daftar pemilih yang tidak mempunyai NIK dan KK,” katanya.

Bastian menduga ada upaya terencana dan terorganisir untuk mencurangi pemilu 2019. Bila pemerintah tidak mampu membenahi invalidnya data pemilih maka akan muncul dugaan kuat bahwa kecurangan dilakukan pemerintah.

“Ini bukan hal sepele sehingga upaya koalisi Gerindra dan Demokrat untuk mencegah kecurangan itu patut didukung,” tegasnya.

Bastian menambahkan, pengalaman SBY sebagai mantan presiden menjadi berguna dalam mencegah kecurangan tersebut. SBY paham betul setiap upaya tersebut, SBY pastinya juga memiliki cara efektif dalam mencegah kecurangan tersebut.

“Puluhan juta data invalid dengan mudahnya menjadi tiket bagi pemilih siluman. SBY tentu sangat paham dengan modus ini, SBY dan Prabowo bila bekerjasama tentu akan menghadirkan pemilu, baik pilpres maupun pileg yang jujur dan adil,” ungkapnya,

Baca Juga:  Sumbang Ternak Untuk Modal, Komunitas Pedagang Sapi dan Kambing Dukung Gus Fawait Maju Pilkada Jember

Untuk itu, lanjut Bastian, Geprindo mendukung koalisi partai Gerindra, PKS, PAN, PBB dan Demokrat guna mencegah kecurangan pilpres maupun pileg.

“Kita berharap pemerintah segera memperbaiki data-data yang invalid atau rakyat akan menganggap pemerintah sengaja berbuat demikian untuk melakukan kecurangan. Gerakan Pribumi Indonesia (GEPRINDO) juga menghimbau rakyat Indonesia untuk sama-sama memeriksa data pemilih yang dikeluarkan KPU/D, bila ditemukan data invalid segera laporkan pada pihak yang berwenang,” tandasnya.

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,140