Rubrika

Cegah Hoaks Mematikan, WhatsApp Akan Akhiri Fitur Forward Pesan

plikasi WhatsApp. Foto: Istimewa/Nusantaranews
plikasi WhatsApp. Foto: Istimewa/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Hoaks atau berita bohong bisa tersebar dengan cepat dan mudah melalui media sosial. Salah satu aplikasi komunikasi online yang banyak digunakan oleh penyebar hoaks ialah WhatsApp. Hoaks bisa tersebar ke banyak nomor melalui grup-grup WhatsApp. Karena itu, hoaks bisa mencapai ribuan pengguna WhatsApp hanya dalam hitungan menit. Hal ini juga membuat keresahan masyarakat di Indonesia.

Lantaran hoaks memiliki dampak negatif yang ‘mematikan’, sebagaimana dilansir independent.co.uk, WhatsApp akan mempersulit penerusan pesan (forward) ke banyak nomor atau grup dalam upaya untuk membuat orang tetap aman. Di India dan juga di negara-negara lain, penerusan pesan melalui WhatsApp baru-baru ini menjadi perhatian seriuas. Pasalnya, hoaks dan rumor menyebar dengan cepat di WhatsApp.

Baca Juga

Baca Juga:  123 Jamaah Selesai Mengikuti Manasik IPHI Kota Banda Aceh

Dalam beberapa kasus, desas-desus itu mengakibatkan orang meninggal dunia. Mereka dibunuh karena dicurigai melakukan kejahatan (menyebar hoaks) yang dilaporkan melalui aplikasi tersebut.

Independent.co.uk melaporkan, perusahaan WhatsApp akan mempersulit para pengguna WhatsApp menyebar pesan kepada banyak orang sekaligus. Setidaknya,orang-orang menjadi kesulitan memforward pesan ke banyak gurp. Bahkan, jumlah grup pun akan dibatasi. Di sejumlah negara, orang akan dibatasi mengirim pesan ke 20 grup.

Akan tetapi, khusus di India yang bukan hanya pasar WhatsApp terbesar melainkan juga tempat orang-orang memfungsikan WhatsApp menyebar pesan ke banyak nomor akan dibatasi hingga lima grup. Karena itu, perusahan WhatsApp akan mematikan tombol kecil ke depan di samping pesan media (simbol forward). Tujuannya supaya mereka menjadi kesulitan untuk meneruskan pesan ke banyak nomor dan/atau grup.

WhatsApp telah mengubah cara kerja pesan yang diteruskan. Hingga baru-baru ini, pesan seperti itu tampak persis seperti pesan yang ditulis oleh pengguna itu sendiri. Akan tetapi mereka sekarang akan muncul dengan pesan kecil yang menunjukkan bahwa pesan itu telah diteruskan.

Baca Juga:  BPPD Nunukan dan BNPP Gelar FGD IPKP PKSN Tahun 2023

Perusahaan WhatsApp telah merilis di situsnya, “Kami percaya bahwa perubahan ini – yang akan terus kami evaluasi – akan membantu menjaga WhatsApp sesuai dengan yang dirancang untuk menjadi: aplikasi perpesanan pribadi.”

Pernyataan tersebut menegaskan kembali bahwa semua komunikasi pada aplikasi dienkripsi secara menyeluruh, yang berarti bahwa mereka tidak dapat dibaca dalam penyebarannya melalui jaringan.

Fitur itu telah dipuji oleh pakar keamanan dan WhatsApp itu sendiri sebagai cara untuk menghentikan orang yang dimata-matai. Namun kebijakan perusaan WhatsApp tersebut mesih menjadi perdebatan di India dan di tempat lain, seperti yang ditegaskan pihak berwenang membuat sulit untuk melacak sumber berita palsu dan tipuan yang mematikan.

Pewarta: Mugi Riskiana
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,140