Politik

Capres Tes Baca Qur’an, BPN: Tidak Perlu Dilakukan

Juru Debat BPN, Sodik Mudjahid (Foto Deni M/ NUSANTARANEWS.CO)
Juru Debat BPN, Sodik Mudjahid Tanggapi Soal Capres Tes Baca Qur’an (Foto Deni M/ NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menanggapi wacana calon presiden dan calon wakil presiden harus tes baca Qur’an, Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sodik Mudjahid mengatakan hal itu tak perlu dilakukan. Dalam kapasitas pemilihan presiden, kemampuan membaca Qur’an bukan sebagai syarat.

“Kemampuan membaca al-Qur’an bukan syarat tapi sebagai advantage (keuntungan) saja. Sehingga tes baca tulis tidak perlu dilakukan,” kata Sodik Mudjahid, Minggu (30/12/2018).

Baca Juga: Tes Baca Qur’an Bagi Capres, PDIP Tegaskan Ini Bukan Pemilihan Pondok

Dirinya tak menampik, bahwa memang mengetahui, memahahami serta mengamalkan al-Qur’an di negara berdasar Pancasila dan di negara dengan mayoritas muslim merupakan hal penting. Namun menurutnya hal terpenting adalah bagaimana mengamalkannya.

“Yang sangat dan lebih penting adalah pemahaman terhadap isinya dan bagaimana mengamalkanya secara demokratis dan konstitusional di NKRI yang berdasar Pancasila dan UUD 45.”

“Prinsip itu yang lebih penting bukan hanya mampu membacanya dalam bahasa Arab,” tegasnya Wakil Komisi VIII DPR RI tersebut.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Dirinya kemudian memberikan contoh, dalam kasus pemilihan Ketua Umum PSSI, apakah dilakukan tes cara menendang bola? Apakah dilakukan tes bagaimana cara men-stop bola? Kemudian cara drible bola? “Tidak kan? Tapi visi misi dan programnya dalam memajukan sepkbola,” jelasnya.

Sebelumnya, usulan mengenai capres-cawapres harus test baca al-Qur’an muncul dari Dewan Ikatan Dai Aceh. Usulan itu mencuat untuk mengakhiri polemik soal keislaman masing-masing pasangan calon di Pilpres 2019 yang dianggapnya tidak perlu.

Rencananya, tes membaca Qur’an akan dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada 15 Januari 2019 mendatang.

Ketua Dewan Pimpinan Ikatan Da’i Aceh, Tgk Marsyuddin Ishak mengatakan sebagai organisasi yang fokus pada pengembangan dakwah dan syiar Islam, pihaknya ingin turut berperan dalam pesta demokrasi lima tahunan.

Pewarta: Romadhon
Editor: Alya Karen

Related Posts

1 of 3,074