Politik

Caleg Artis, Pragmatis?

caleg artis, artis caleg, caleg selebritis, artis nyaleg, artis kader parpol, pragmatisme politik, daftar caleg artis, caleg kalangan artis, prosentase caleg artis, caleg artis 2019, nusantaranews
(Foto: Ilustrasi/Ist)

NUSANTARANEWS.CO – Pragmatisme partai politik dalam politik demokrasi disuguhkan kembali. Ramai-ramai kalangan selebritis mencoba peruntungan. Belasan artis mendaftarkan diri sebagai caleg dari beberapa parpol. Parpol yang banyak dijadikan kendaraan politik artis untuk nyaleg di antaranya Nasdem, PKB, dan PDIP.

Nasdem menjadi parpol yang banyak memasukkan nama artis dalam daftar calegnya. Pada pemilu 2014 lalu, fenomena artis nyaleg tidak mendapat respon yang positif. Poltracking pernah menggelar survei terkait caleg dari kalangan artis. Hasil surveinya, para caleg dari kalangan artis hanya mendapatkan persentase suara sebesar 16,8 persen.

Baca juga: Krisna Mukti Minta Pemerintah Tak Diskriminasi Artis Secara Politik

Nampaknya tahun ini menjadi ajang aji mumpung bagi artis maupun parpol. Dengan hadirnya artis nyaleg, diharapkan mampu mendulang suara karena popularitas mereka. Kualitas caleg pun terpinggirkan dan tak menjadi perhatian. Yang penting menang.

Sikap pragmatis semacam ini menunjukkan bahwa parpol-parpol yang ada tak memiliki kader yang kompeten untuk dicalonkan sebagai calon legislatif. Pemilihannya asal-alasan dan serampangan. Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus menilai perekrutan caleg dari kalangan artis menjelang penutupan pendafataran ke KPU menunjukkan ketidaksiapan parpol melakukan kaderisasi dan tak suka bekerja keras mempersiapkan figur yang akan dicalonkan.

Baca Juga:  Asisten Administrasi Umum Nunukan Buka Musrenbang Kewilayahan Dalam Rangka Penyusunan RKPD Tahun 2025

Baca juga: Soal Wacana Pembatasan Caleg Artis, Ketua DPR: Itu Sangat Tak Adil

Bertaburnya kaum selebritis di pemilihan calon legislatif menunjukkan betapa pragmatisnya praktik politik yang dijalankan. Berbekal ketenaran mampukah para artis berjuang sebagai wakil rakyat? Menjadi wakil rakyat tak sekedar duduk manis dan hadiri rapat. Wakil rakyat adalah amanat rakyat. Jika tak cukup cakap dalam membela hak-hak rakyat, siap-siap dicap sebagai pengkhianat. Sebab, rakyat sudah jengah dengan tontonan wakil rakyat yang menjadi pelaku korupsi, bergaji tinggi, namun minim aksi. Seringkali kebijakan yang dihasilkan dari para wakil rakyat itu berseberangan dengan kehendak umat.

Apa jadinya bila caleg-caleg dadakan ini menjadi rakyat? Mampukah menahan godaan dari permainan politik demokrasi yang penuh kepentingan? Artis yang biasanya apatis dengan persoalan bangsa serta minim visi politik, bisa-bisa bekerja minimalis. Inilah yang dikhawatirkan berbagai kalangan masyarakat. Pragmatisnya parpol terhadap caleg yang dicalonkan membuktikan hasrat merebut kekuasaan begitu tinggi hingga cara pragmatis pun sanggup dilakoni.

Baca Juga:  Ketum Gernas Prabowo Gibran Kirim Relawan AJIB Bacakan Deklarasi Pemenangan di Titik Nol IKN

Baca juga: Parpol Diminta Harus Berani Memilih Caleg Berlatar Aktivis

Beginilah aura politik demokrasi. Pragmatis dan penuh intrik. Kekuasaan diatas kepentingan rakyat. Kepercayaan masyarakat kepada DPR sudah semakin menurun. Sebab, sarang korupsi berada di lembaga tersebut. Demokrasi tanpa korupsi sepertinya mustahil terjadi. Yang dibutuhkan rakyat saat ini adalah wakil yang amanah.

Mengemban tugas mulia untuk memperjuangkan hak dan kebutuhan mereka. Apa dikata, wakil-wakil mulia tak kunjung ada. Karena sistem tak mendukung hadirnya mereka.

Jadilah kita hanya menjadi tumbal keserakahan kekuasaan. Padahal, jabatan dan amanah akan dipertanggungjawabkan. Di hadapan penguasa alam, Allah SWT, tak ada yang bebas beban.

Baca juga: Negara akan Ambruk oleh Oligarki Parpol

Oleh karenanya, pahamilah jabatan itu beban dan amanah. Berjuang bersama kebenaran harusnya menjadi prinsip dan tujuan dasar. Apalah artinya jabatan, ketenaran dan harta banyak bila diri kita tak berjuang untuk menegakkan kebenaran.

Penulis: Chusnatul Jannah, Lingkar Studi Perempuan dan Peradaban

Related Posts

1 of 3,050