NUSANTARANEWS.CO – Pergantian jabatan Kapolri Badrodin Haiti sudah semakin dekat sehingga kontroversi, polemik dan perdebatan dinilai sudah tidak perlu lagi terjadi. Ketua Presidium IPW Neta S Pane tampak geram ketika mendengar pernyataan Komisaris Jenderal (Pol) Budi Waseso yang menyinggung soal Kapolri dari jenderal bintang dua.
“Memang prioritas utama itu bintang tiga. Tapi tak menutup kemungkinan dari bintang dua. Karena yang berpotensi itu banyak. Yang bagus-bagus banyak. Yang mumpuni untuk memimpin Polri juga banyak,” ujarnya kepada Kompas di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/6/2016).
Menyikapi pernyataan tersebut, Neta menilai Buwas malah justru hendak membuat polemik baru ke hadapan publik padahal sejatinya hal itu sudha tidak perlu mengingat pergantian segara tiba dalam waktu dekat. “Pernyataan Buwas ini membuka kontroversi baru. Setelah zaman Timur Pradopo yang penuh kontroversial karena dikarbit presiden SBY untuk menjadi bintang 3 dan bintang 4 untuk menjadi Kapolri,” ujar Neta saat dihubungi di Jakarta, Senin (6/6/2016).
Lebih lanjut Buwas yang kini menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu mengatakan tidak masalah jika perwira tinggi berpangkat Irjen dinaikkan ke pangkat Komjen lalu kemudian langsung ditunjuk jadi Kapolri alias berbintang empat. “Artinya, jika ada bintang 2 menjadi Kapolri tentu akan terjadi pengkarbitan lagi mengingat waktu pergantian Kapolri sudah sangat dekat,” terangnya.
Lagi pula, kata Neta melanjutkan, jika bintang dua dipaksakan jadi Kapolri jelas melanggar Pasal 11 UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri yang menyebutkan dalam memilih calon Kapolri harus memperlihatkan karir dan jenjang kepangkatan. (Er/Ed)