NUSANTARANEWS.CO – Busana Batik Salah Satu Tren Fashion Masa Kini. Indonesia adalah negara yang kaya akan produk kebudayaan. Salah satunya adalah batik yang saat ini telah mencapai produktifitasnya yang tinggi dengan beragan macam bahan, model, desain dan gestur.
Khusus bulan Ramadan, batik cukup tinggi peminatnya untuk dipakai di hari lebaran. Batik Indonesia dengan sekian banyak macamnya diproduksi di banyak daerah dengan motif dan ciri khasnya masing-masing.
Kita lihat daerah Solo, motif batik solo lebih dikenal dengan motif sido asih, motif ratu ratih, motif parangkusuma. Begitu juga di daerah Yogyakarta yang dikenal dengan motif kawung, motif truntum, motif tambal dan motif pamiluto. Dan sebenarnya masih banyak lagi seperti batik pekalongan, batik Madura, batik Cirebon, Dll.
Selain itu batik bisa didesain seperti dijadikan kebaya yang sudah dikenal di mancanegara. Desainer Indonesia tentu bangga dengan karya-karyanya yang bisa memperkenalkan bahwa dengan membatik, bisa dibuat kreasi apa saja.
Bahkan di Indonesia hari batik ditetapkan pada tanggal 2 Oktober. Badan PBB di bidang kebudayaan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), menetapkan secara resmi Batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) Indonesia. Kemudian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui keputusan Presiden pada tahun 2003 lalu sebagai wujud syukur dan mendorong supaya batik Indonesia lebih maju.
Untuk menemukan beragam macam batik anda perlu mengunjungi toko, pasar, mall. Di sana akan akan dibuat bingung dengan berbagai macam pilihan. Selain itu batik sendiri bisa dikreasikan dalam bentuk kebaya, tas, selendang, dan masih banyak lagi. Bahkan, keberadaan batik sangat diminati oleh berbagai kalangan, apalagi Desain dan konsep dalam membuat batik menarik bagi batik menjadi tren atau gaya masa kini.
Seperti yang dilakukan oleh gadis berumur 23 tahun berasal dari Yogyakarta, Ratna Sari Rahmayantiatau kerap disapa Ratna. Batik sudah lama digemarinya. Berawal dari melihat Ibunya membatik, berlanjut belajar membatik. Kegemarannya pada batik membuatnya sering mengikuti kegiatan workshop/ pelatihan membatik.
Pada November 2015 lalu, dia mengikuti pelatihan wirausaha batik yang diadakan oleh Disperindagkop. Mei 2016 dia mengikuti pelatihan batik kontemporer di SMK N 3 Yogyakarta. Kecintaannya pada batik dibawanya ke audisi sunsilk hijabhunt 2016, dengan misi melestarikan batik sebagai budaya Indonesia. Penguasaan bahasa asingnya yaitu bahasa inggris, bahasa arab, dan bahasa jerman sangat membantu dalam berbagi ilmu membatik kepada turis manca negara yang belajar di sanggar batiknya “Sanggar Batik Madani”.
Menariknya lagi, ia juga berbagi tips bagaimana membatik dengan baik dan benar supaya mendapatkan hasil yang maksimal. (LN)
Baca juga:
Tren Busana Sederhana di Bulan Ramadan Tahun ini
5 Langkah Mempercantik Diri Dengan Pakai Jilbab
Daya Saing Busana Muslim Indonesia di Era Modern Diperhitungkan
Pameran “Mokume” Busana Ramadan Karya Restu Anggraini, Terinspirasi Budaya Jepang
Seratus Tahun Model Jilbab/Hijab Dalam Satu Menit