Kesehatan

Bupati Nunukan Resmi Buka Muscab III Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Bupati Nunukan Resmi Buka Muscab III Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
Bupati Nunukan Resmi Buka Muscab III Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Bupati Nunukan  resmi buka Muscab III IBI. Asmin Laura Hafid membuka secara resmi Musyawarah Cabang ke III Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Kabupaten Nunukan di lantai III Hotel Laura, Jumat pagi (28/2). Hadir dalam kegiatan ini perwakilan ketua PD IBI Kaltara Mursini, Ketua PC IBI Kabupaten Nunukan Daning Tyas Rhina Pawitri, Kadis kesehatan dr. Meinstar Tololiu , serta para peserta bidan di wilayah Nunukan.

Pada kesempatan itu, Laura menyampaikan bahwa hingga saat ini pemerintah daerah Kabupaten Nunukan terus mengupayakan pelayanan di berbagai bidang kepada masyarakat. Pelayanan dasar yang menjadi prioritas utama pembangunan dalam masyarakat adalah bidang pendidikan dan kesehatan.

Terkait dengan pelayanan pemerintah dalam bidang kesehatan, kta Laura, pelayanan terhadap kesehatan ibu dan anak, membantu ibu hamil merencanakan kelahiran hingga mendampingi ibu dalam proses kelahiran adalah menjadi salah satu parameter keberhasilan pelayanan di bidang kesehatan.

“Mengingat begitu besar tanggung jawab seorang Bidan, tentunya Ikatan Bidan Indonesia sebagai organisasi profesi memiliki peran dan tanggung jawab yang potensial untuk dapat memperjuangkan dan mendukung profesionalisme Bidan. Besar harapan saya kiranya musyawarah ini dapat lebih menyerap aspirasi dan kebutuhan dari bidan yang mengabdi di kabupaten Nunukan,” tutur Laura.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

Bupati berparas cantik tersebut juga menambahkan bahwa dari beberapa tahun terakhir sebenarnya angka kematian ibu dan anak menunjukkan angka yang sebenarnya juga membahagiakan. Beberapa yang diperiksa di lokasi kejadian, lebih cenderung akibat kesalahan dari pada masyarakat sendiri – yang terkadang telah disampaikan harus dibawa ke puskesmas atau di rumah sakit saat ingin melahirkan – tapi tetapi masih ada saja masyarakat yang tetap memilih melahirkan di rumah.

“Saya minta secara administrasi, bidan-bidan harus handal karena tidak menutup kemungkinan ada tuntutan dan sebagainya. Saya juga mengapresiasi bidan-bidan yang betugas di pedalaman. Mengapa perlu kita apresiasi, karena terkadang memang masih banyak sarjana yang enggan untuk berkerja di wilayah pedalaman. Dengan kehadiran bidan-bidan di pedalaman sedikit memenuhi kebutuhan masyarakat pedalaman dalam bidang pelayanan kesehatan” jelasnya. (ES/ed. Banyu)

Related Posts

1 of 3,051