Rubrika

Bupati Nunukan Berencana Jadikan Mobil Esemka Sebagai Kendaraan Dinas

bupati nunukan, asmin laura hafid, himbau masyarakat, kantong plastik, daging kurban, nusantaranews
Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid himbau masyarakat tak gunakan kantong plastik untuk wadah daging kurban. (Foto: Eddy Santri/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid mengaku berniat menjadikan mobil Esemka sebagai kendaraan dinas dirinya dan para pejabat di lingkup Pemkab Nunukan. Namun, katanya, untuk mewujudkan niat tersebut harus melewati persetujuan pihak-pihak terkait.

“Ya apabila diperkenankan tentu saya sangat senang menjadikan mobil Esemka itu sebagai kendaraan dinas. Minimal sebagai kepala daerah saya harus mengawali dari diri sendiri dulu baru kemudian kepada para pejabat lain di Pemkab Nunukan,” ujar Laura, Minggu (8/9/2019).

Laura pun mengaku tak mau ambil pusing apabila niatnya menjadikan mobil Esemka tersebut nantinya akan mendatangkan pro dan kontra apalagi persepsi negatif karena seorang Kepala Daerah memakai mobil dinas bikinan dalam negeri. Karena sepanjang tidak menabrak aturan perundang-undangan dan etika, menurutnya hal tersebut adalah hal yang bisa dilakukan.

“Pro dan kontra tetap ada. Tentang anggapan orang yang bahwa seorang Kepala Daerah memakai mobil dalam negeri, kita jangan malu. Justru kita harus bangga menggunakan mobil dalam negeri. Kalau ada yang mempertanyakan bahwa selama ini mobil dinas saya adalah bikinan luar ngeri, ya saya mengakuinya, tapi mobil dinas tersebut ada sebelum mobil Esemka diluncurkan,” tegas wanita berparas ayu tersebut.

Baca Juga:  Polres Pamekasan Sediakan Bantuan Kesehatan Gratis untuk Petugas KPPS Pasca Pemilu 2024

Lebih lanjut, bupati berusia 34 tahun ini menuturkan mobil Esemka dapat menjadi penggugah rasa cinta terhadap produk dalam negeri.

“Saya ikut bangga atas capaian anak-anak bangsa dalam menghasilkan karya berupa mobil Esemka tersebut. Walau mungkin dengan segala kekuranganya, hal ini adalah sesuatu yang sangat layak untuk diapresiasi,” tutur Laura.

Sebagaimana diketahui, Jumat 6 September 2019 Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka secara resmi pabrik mobil Esemka di di PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), Boyolali, Jawa Tengah. Kala itu Presiden menilai kualitas mobil PT Esemka sudah cukup bagus. Meskipun demikian, jika ada kekurangan, Jokowi berharap masyarakat maklum karena ini merupakan produksi pertama kali.

“Saya lihat harganya kompetitif. Saya tanya harganya (Bima-red) Rp 95 juta on the road. Feeling saya sih laku keras,” tutur presiden.

Sedangkan terkait Jokowi berdirinya pabrik yang terletak di Desa Demangan, Kosambi, Boyolali itu, Jokowi juga menuturkan bahwa itu merupakan langkah dan upaya awal bagi merek Indonesia untuk meningkat ke level manufaktur dan membangun industri otomotif lokal.

Baca Juga:  Pengumuman Pemenang Lomba Menulis Bertema ‘Pengamanan Aset Digital’

“Banyak yang bertanya kenapa saya mau meresmikan pabrik Esemka ini. Ya karena saya ingin mendukung pengembangan industri otomotif nasional. Mendukung merek lokal, mendukung merek nasional. Itu saja jawabannya,” katanya.

Sekadar tambahan, mobil Esemka pertama yang diluncurkan ialah Pikap Esemka Bima 1.2 dan Bima 1.3. Jika diamati, dua model Pikap Esemka ini sekilas memiliki kemiripan dengan desain bodi dan mesin mobil Cina. Bima 1.2 serupa dengan Changan Star Truck yang diproduksi oleh Changan Automobile yang berpusat di Chongging, Cina. Sementara Esemka Bima 1.3 mirip Jinbei T30 buatan Cina.

Namun, Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka), Eddy Wirajaya menepis rumor yang menyebutkan mobil Esemka hanya mengganti emblem dari mobil Cina. Tapi, Eddy tak menampik bahwa sebagian komponen, terutama jeroan mesin masih impor dari Cina. (edy/nus)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,051