Berita UtamaLintas NusaRubrikaTerbaru

Bupati Baddrut Kerja Sama dengan Ormas Cegah Anak Stunting

Bupati Baddrut Kerja dengan Ormas Cegah Anak Stunting
Bupati Baddrut kerja dengan ormas cegah anak stunting/Foto: Bupati Pamekasan Baddrut Tamam

NUSANTARANEWS.CO, Pamekasan – Bupati Pamekasan mendapati 9.200 anak stunting di wilayah Pamekasan yang didasarkan pada data akhir Pemprov Jawa Timur.

Dengan demikian, Pemkab Pamekasan melakukan kerjasama dengan beberapa organisasi kemasyarakatan untuk menekan jumlah anak stunting di daerah Pamekasan.

Sejauh ini, Pemkab Pamekasan telah melakukan kerjasama dengan puskesmas setempat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait upaya pencegahan stunting.

“Sekarang kita sudah tekan melalui kemitraan bersama seluruh ormas dan puskesmas mengedukasi. Misalnya kita mengedukasi masyarakat atau orang tua untuk tidak mengizinkan anaknya menikah di bawah usia 20 tahun,” tegasnya.

Baddrut Tamam mengatakan, orang yang menikah di bawah usia 20 tahun menjadi salah satu sebab melahirkan anak dengan kondisi stunting.

Oleh karena itu, perlu kesadaran dari seluruh elemen masyarakat terkait kondisi gagal tumbuh anak dengan memperhatikan usia minimal boleh kawin.

“Di desa itu masih ada, dan akhirnya karena umurnya belum mencukupi, maka berpotensi untuk menjadi stunting, bagaimana kesehatan ibu hamil kita dorong agar memakan makanan yang bergizi. Serta beberapa upaya lain yang kita lakukan,” jelas Baddrut Tamam.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Tandatangani MoU Dengan BP POM Tarakan

Jumlah anak stunting di Kabupaten Pamekasan yang terbilang banyak membuat Pemkab Pamekasan terus melakukan edukasi kepada masyarakat melalui program kolaboratif berbagai stakeholder.

“Saya minta sosialisasi tentang stunting, edukasi dan bahaya pernikahan dini dapat dilaksanakan secara masif dalam rangka menciptakan generasi emas tahun 2045 yang akan datang. Karena.di tahun 2045, Indonesia akan menjadi negara kuat dengan menjadi kekuatan ekonomi kelima di dunia,” pungkasnya. (mh)

Related Posts

1 of 62