Artikel

Bung Karno dan Pancasila

NUSANTARANEWS.COBung Karno dan Pancasila. “Jika kalian ingin jadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti Orator.” Begitulah pesan Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau H.O.S Tjokroaminoto kepada Soekarno pada waktu itu. Soekarno tentu tidak pernah melupakan pesan tersebut dari guru politiknya. Soekarno belajar banyak tentang aliran dan pemikiran dari Tjokroaminoto. Soekarno atau yang sering kita kenal Bung Karno yang lahir pada tanggal 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 adalah Presiden pertama di Indonesia sekaligus Proklamato dan penggagas Pancasila. Ia sering menorehkan gagasannya baik pada tulisan maupun pidatonya yang patut diapresiasi karena dianggap bagus dari berbagai banyak kalangan bahkan dari negara lain.

Ide dan gagasannya Bung Karno selalu cemerlang sehingga ia dipercaya oleh rakyat untuk mengemban tugasnya sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dan amanah. Dalam lintasan sejarah kita mestinya ingat bahwa dalam merumuskan Pancasila, Soekarno dan beserta 8 anggota lain seperti Drs. Moch. Hatta, Mr. A. A. Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdoelkahar Muzakir, Haji Agus Salim, Mr. Achmad Soebardjo, KH. Wachid Hasjim dan Moch. Yamin adalah orang-orang yang paling berjasa dalam dalam merumuskan Pancasila dan diterima oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) sebagai ideologi negara. Sehingga tidak dapat dibantah kalau Bung Karno yang pertama kali menyampaikan gagasan tentang konsep dan dasar negara yang cocok bagi bangsa Indonesia yaitu, Pancasila.

Pancasila sebagai dasar ideologi negara menjadi acuan untuk dipertahankan karena terdapat sila dan nilai-nilai leluhur untuk menjadi Indonesia yang damai dan sejahtera. Nilai-nilai esensi dari Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Indonesia yang mengandung lima dasar yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa, Persatuan Indonesia, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Namun dewasa ini kita melihat nilai-nilai dasar negara pada pancasila semakin tergerus. Pancasila tidak sekedar dihafalkan sebagaimana kita mengahafalnya saat di sekolah, akan tetapi harus direalisasikan apa yang ada di dalam nilai-nilai Pancasila baik untuk sekarang dan kedepannya. Sebagaimana dasar negara Pancasila bahwa kita harus menanamkan semangat gotong royong untuk generasi pemuda supaya belajar lebih mudah untuk bermusyawarah dan sekaligus belajar untuk bertanggung jawab dalam menghadapi persoalan bangsa. Selain itu, bangsa Indonesia tetap menunjukkan bahwasannya mampu menghayati nilai dan dasar Pancasila, melestarikan, juga mengamalkannya.

Bung Karno meyakini Indonesia menjadi negara yang berdaulat apabila dasar ideologi Pancasila bisa dipertahankan dengan baik. Pancasila sebagai falsafah bangsa, tentu manusia menyadari bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang mampu bergotong royong untuk mencapai tujuan dan cita-cita, juga meyakini bahwa negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (LN)

Related Posts

1 of 7,660