MancanegaraTerbaru

Bukti Kuno Pembuatan Minuman Anggur Ditemukan di Tbilisi

NUSANTARANEWS.CO – Para ilmuan mengumumkan penemuan bukti tertua peralatan pembuatan minuman anggur atau wine. Dalam penemuan tersebut mereka mendeteksi tanda-tanda kimiawi dari minuman beralkohol yang difermentasi dan terbuat dari buah anggur dalam fragmen dapur gerai yang diperkirakan berumur 8.000 tahun di dua lokasi sekitar 50 kilometer dari selatan ibukota Georgia, Tbilisi.

Diberitakan Reuters, penemuan ini menjadi temuan budaya penting dari penemuan terkkit yang sebelumnya juga pernah ditemukan di wilayah Kaukasus Selatan di perbatasan Eropa Timur dan Asia Barat. Hingga saat ini bukti tertua alat pembuatan wine yang berbahan tembikar masih dipegang penemuan dari Pengunungan Zagros di Iran yang diperkirakan peninggalan dari 5.400-5.000 SM.

“Alkohol memiliki peranan penting di masyarakat masa alalu seperti halnya saat ini,” kata Stephen Batiuk, salah satu arkeolog dari Universitas Toronto, yang merupakan salah satu peneliti dalam studi yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences.

“Anggur sangat penting bagi peradaban seperti yang kita ketahui di Barat,” tambah Batiuk.

Baca Juga:  Anton Charliyan Gelar Giat Rutin Berkah Ramadhan Kepada Para Jompo, Anak Yatim, Santri, dan Rekan Media di Priangan

“Sebagai obat, penyambung sosial, zat pengubah pikiran dan komoditas bernilai tinggi, anggur menjadi fokus pemujaan agama, farmasi, masakan, ekonomi dan masyarakat Timur kuno.”

David Lordkipanidze, direktur Museum Nasional Georgia yang juga berpartisipasi dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa benda penemuan itu mirip dengan benda yang disebut dengan “qvevri” benda dari jaman dahulu yang hingga sekarang dalam pembuatan anggur secara tradisional masih digunakan.

Para peneliti nelakukan analisis biokomia untuk menemukan senyawa anggur sisa yang diserap tembikar. Arkeolog biomolekologi Universitas Pennsylvania Patrick McGovern menemukan bukti asam taratarat, sebuah indikasi pembuatan bir yang terbuat dari anggur Eurasia, serta tiga asam organik yaitu, malic, suksinat dan sitrat.

Tembikar kuno tersebut dirtemukan di dua desa Neolitik, masing-masing menampung 60 orang terdiri dari rumah-rumah kecil berlumpur. Penduduk desa memanen gandum dalam keseharianannya serta memelihara domba, kambing dan sapi. Peralatan sehari-hari yang mereka gunakan juga sangat sederhana berupa tulang benulang dan gelas vulkanik yang disebut obsidian.

Baca Juga:  Juara Pileg 2024, PKB Bidik 60 Persen Menang Pilkada Serentak di Jawa Timur

Peralatan terkait pembuatan anggur yang ditemukan tersebut berupa botol berwarna keabu-abuan dengan dihiasi beberapa gambar sederhana dari kelompok anggur dan seorang pria menari. Dengan ukuran tinggi sekitar 80 cmdan lebar 40 cm. Bukti wine sendir berhasil ditemukan dalam wadah yang berfusngsi selayaknya toples yang tertua yang diperkirakan berasal dari tahun 5980 SM.

“Anggur tersebut mungkin dibuat dengan cara yang serupa dengan metode tradisional qvevri di Georgia hari ini, dimana buah anggur dihancurkan dan sifermentasikan semua bagiannya termasuk batang dan bijinya,” kata Batiuk.

Penemuan ini tentu bukanlah yang pertama, sebelumnya di negara China juga pernah ditemukan bukti-bukti fermentasi yang diperkirakan berbahan beras, madu dan buah yang diperkirakan berasal dari tahun 7000 SM.

Penulis: Riskiana

Related Posts