Bukan Mimpi! Royke Lumowa Sukses Bersepeda Jakarta-Paris Dengan Misi Ini

Bukan Mimpi! Royke Lumowa Sukses Bersepeda Jakarta-Paris Dengan Misi Ini

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mantan Kakorlantas Irjen Pol (Purn) Royke Lumowa berhasil menuntaskan misinya yakni bersepeda dari Jakarta, Indonesia menuju Paris, Prancis. Misi inspiratif ini menempuh total jarak touring mencapai 20.620,87 kilometer selama 387 hari dengan melewati 44 negara. Total ketinggian (elevation gain) mencapai 150.583 meter.

“Ini bukan lagi mimpi, melainkan kenyataan. Kenyataan ini membuat hati saya begitu bahagia. Saya ingin ekspresikan pencapaian ini dengan melompat kegirangan dan menangis seraya berterima kasih kepada Tuhan atas perlindungan-NYA,” kata Royke saat jumpa pers di Jakarta Pusat, Senin (2/8/2024).

Dalam Misi inspiratif yang sekaligus bentuk dukungan terhadap kontingen Indonesia di Olimpiade 2024, Royke mencapai titik finish di Ibu kota Perancis pada Senin, 29 Juli 2024 pukul 11.00 waktu setempat. Menariknya, di garis finish di Club France, Grande Halle de la Villette telah menunggu Presiden Komite Olimpiade (NOC) Perancis David Lappartient.

“Ini sungguh sebuah kehormatan yang luar biasa. Karena di tengah kesibukannya urusi penyelenggaraan olimpiade musim panas di Paris, Presiden Union Cycliste Internationale (UCI) ini masih mau meluangkan waktu menerima kedatangan saya di garis finish. Saya memberi hormat yang tinggi padanya,” ungkap mantan Kapolda Sulawesi Utara itu.

Royke menuturkan, di garis finish juga hadir Presiden NOC Perancis David Lappartient yang turut antusias menyambut. “Lappartient menyatakan salut dan hormat atas keberhasilan saya yang telah mendedikasi waktu dan tenaganya untuk melakukan perjalanan bersepeda yang jauh dari Jakarta hingga Paris selama 387 hari melewati 44 negara,” tambahnya.

Royke yang memulai misinya mengayuh sepeda ke Paris dari Monumen Nasional Jakarta pada Sabtu (8/7/2023) ini harus melewati beberapa rintangan mulai dari cuaca, sampai faktor non-teknis seperti bersepeda suhu 45 derajat celsius, hingga membuat ban pecah dan bocor puluhan kali serta gangguan kejahatan. Ia beberapa kali menjadi korban pencurian uang dan barang-barangnya di Kota Roma, Italia dan Teheran, Iran.

Kendati demikian, pria kelahiran 16 September 1962 itu mengaku sangat terkesan telah menempuh perjalanan yang sangat menyenangkan, yang semuanya ia kemas dengan kegembiraan sesuai keinginannya. Apalagi, ia melakukan perjalanan itu dengan misi utama keberlanjutan lingkungan bertajuk Cycling to Save The Earth.

“Bagaimana mengusung isu lingkungan untuk menjaga bumi kita, agar tetap terpelihara dan dapat dimanfaatkan sampai ke anak cucu,” paparnya.

Negara yang dilewati Royke selama bersepeda ke Paris, mulai dari Singapura, Thailand, Cina, Nepal, India, Pakistan, Iran, Tibet, Belanda, Spanyol, Denmark, Swiss, Belgia, Andorra, Liechtenstein, Italia, Spanyol, Inggris hingga finis di Prancis.

Dalam menempuh jarak panjang itu, Royke menyebut, kesehatan menjadi modal penting bagi dirinya dalam menyelesaikan misi tersebut. Sebelum menjalankan misinya, ia konsultasi dengan ahli gizi agar asupan makanan yang dia dapatkan tetap sesuai meski berbeda-beda negara. “Faktor kesehatan menjadi hal yang utama dijaga, karena kalau tidak sehat berarti tidak prima dan rawan kecelakaan,” sambungnya.

Royke bercerita, medan dan tantangan terberat saat di Tibet, Cina. Elevasi mencapai 5.250 meter di atas permukaan laut. Sebanyak tiga gunung tentunya menguras tenaga, yang kandungan oksigen pada ketinggian tersebut sangat tipis. Ditambah lagi dengan tanjakan sejak dari Provinsi Yunnan telah menguras tenaga saat menjajal tanjakan-tanjakan di Tibet.

“Medan berat lainnya adalah tanjakan atau Passo Mortirolo, Italia Utara, dan tanjakan lainnya di Pegunungan Alpen,” pungkas Royke.[]

Exit mobile version