NUSANTARANEWS.CO – Kelompok negara BRICS akan memutuskan tahun ini apakah akan menerima negara anggota baru ke dalam blok tersebut, karena Arab Saudi dan Iran secara resmi berusaha untuk bergabung.
Menurut duta besar Afrika Selatan untuk BRICS, Anil Sooklal, proposal untuk memperluas blok tersebut akan menjadi salah satu fokus utamanya tahun ini. Berbicara dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia, TASS, Sooklal mengatakan bahwa pada pertemuan “pada awal Februari di Afrika Selatan, kami mulai membahas perluasan BRICS, sehingga mulai melaksanakan keputusan yang dibuat pada Juni 2022 di KTT BRICS untuk mengembangkan kriteria untuk menerima negara baru ke dalam grup.”
Tiga pertemuan lagi akan diadakan dalam tiga bulan ke depan “untuk mencapai konsensus tentang kriteria rekomendasi, prinsip dan pendekatan untuk perluasan BRICS,” tegasnya. “Laporan terkait diharapkan akan diserahkan untuk dipertimbangkan oleh menteri luar negeri BRICS, yang pertemuannya akan diadakan pada awal Juni. Upaya besar sedang dilakukan sekarang pada konsep perluasan BRICS dan kriteria untuk mengadopsi anggota baru”.
Blok ekonomi saat ini terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, dan terkenal sebagai potensi perdagangan dan kekuatan politik yang diprediksi banyak orang dapat berfungsi sebagai alternatif bagi Amerika Serikat dan sistem ekonomi global yang dipimpinnya, terutama seperti Washington’s pengaruhnya dianggap menurun di panggung dunia.
Cina, negara anggota paling menonjol di BRICS dan dengan PDB lebih dari dua kali ukuran gabungan empat anggota lainnya, dilaporkan menjadi negara yang memulai diskusi tentang ekspansi, melihatnya sebagai cara untuk menjadikan blok tersebut lebih cocok terhadap lembaga keuangan global saat ini seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Namun, anggota lainnya dilaporkan merasa tidak nyaman dengan pengaruh hegemonik Beijing dan undangan sekutunya ke dalam BRICS, karena khawatir pengaruh mereka sendiri dapat terdilusi.
Bersama dengan Arab Saudi dan Iran, Aljazair juga mendaftar untuk bergabung dengan BRICS tahun lalu, dengan Turki dan Mesir diharapkan segera menjadi anggota tambahan. (middleeastmonitor.com)