Ekonomi

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Jatim Meningkat Signifikan Bidang Industri Pengolahan

Kantor BPS Jawa Timur. (FOTO: Istimewa)
Kantor BPS Jawa Timur. (FOTO: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Kepala Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur (Jatim) Teguh Pramono menyampaikan hasil catatan BPS terkait perekonomian di Jatim pada triwulan II-2018 yang tumbuh sebesar 5,4 persen bila dibandingkan triwulan III tahun sebelumnya.

Menurut Teguh, dari sisi produksi, semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif kecuali lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalian, serta pengadaan listrik dan gas. Pertumbuhan tertinggi, kata dia, terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan sebesar 8,87 persen. Kemudian diikuti penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,24 persen, serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,99 persen.

Baca Juga:

“Peningkatan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur secara year on year cukup signifikan terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan sebesar 8,87 persen. Kondisi ini terutama didukung oleh meningkatnya pertumbuhan subkategori industri Kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 14,47 persen,” kata Teguh di Kantor BPS Jatim, Surabaya, Senin (5/11/2018).

Baca Juga:  Kondisi Jalan Penghubung Tiga Kecamatan Rusak di Sumenep, Perhatian Pemerintah Diperlukan

Lebih lanjut Teguh menyampaikan, struktur perekonomian Jatim menurut lapangan usaha Triwulan III-2018 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama. Tiga lapangan itu di antaranya industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 29,70 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 18,58 persen, serta pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 12,51 persen.

“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhannya, lapangan usaha industri pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,57 persen. Kemudian diikuti perdagangan besar dan ceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 1,23 persen, konstruksi sebesar 0,56, serta informasi dan komunikasi sebesar 0,38 persen,” katanya.

Dikatakan Teguh, ekonomi Jawa Timur juga tumbuh sebesar 3,88 persen bila dibandingkan triwulan II pada tahun yang sama (quarter to quarter). Pertumbuhan tersebut utamanya didorong oleh kinerja lapangan usaha konstruksi yang berkontribusi sebesar 6,45 persen. “Kemudian diikuti industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 5,21 persen, serta pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 4,89 persen,” ujarnya.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

Beberapa lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif pada kuartal III-2018 di antaranya adalah lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang tumbuh 4,37 persen. Kemudian juga penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh 2,54 persen.

“Jasa kesehatan dan kegiatan sosial juha tumbuh 2,34 persen. Begitu pun jasa keuangan dan asuransi tumbuh 2,25 persen. Terkahir, pengadaan listrik dan gas tumbuh 1,75 persen dibanding triwulan sebelumnya,” ujar Teguh.

Teguh menjelaskan, berdasarkan data tersebut, pertumbuhan ekonomi kumulatif ekonomi Jatim sampai kuartal III-2018 mencapai 5,48 %. Kondisi ini meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2017 yang hanya 5,53 %. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,44 %. Kemudian diikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,90 %, jasa perusahaan sebesar 7,30 %, serta transportasi dan pergudangan sebesar 7,06 %.

Pewarta: TW/Setya
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,154