HukumPolitik

Boni Hargens: Saya Katakan, Pak Viktor Tidak Salah

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat Politik Boni Hargens menegaskan bahwa Politisi Partai Nasdem Viktor B. Laiskodat berani mengungkapkan kebenaran terkait realitas yang dihadapi bangsa Indonesia. Menurut Boni, Indonesia membutuhkan banyak orang seperti Viktor B. Laiskodat.

“Kita butuh banyak orang yang lugas dan berani menyampaikan fakta seperti Pak Viktor,” ujar Boni di Jakarta, Sabtu (5/8/2017).

Menurut Boni, Viktor Laiskodat merupakan tokoh NTT menyampaikan fakta ke semua orang yang dikira sudah tahu. Boni menyebutkan, bahwa partai-partai tersebut sebagaimana yang disebut Viktor telah diuntungkan oleh gerakan-gerakan berjubah agama sejak musim Pilkada DKI Jakarta sampai sekarang.

Baca: Pengamat: Viktor Sangat Emosional, Intelektualnya Terlihat Rendah dan Buruk

“Kalau ada yang marah, ya tentu mereka bagian dari fakta itu. Jadi, saya mau katakan bahwa Pak Viktor tidak salah dan harusnya didukung karena berani mengatakan kebenaran,” ungkap dia.

Boni berujar, NKRI benar-benar diguncang oleh ideologi radikal yang tanpa disadari sudah merasuki ke aspek-aspek kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Gerakan mereka sudah sedemikian masif untuk mengubah dasar Negara, Pancasila dengan ideologi lain yang tentunya tidak menghargai keberagaman.

Baca Juga:  Fraksi PKS DPRD Nunukan Minta Pemerintah Optimalkan Potensi Peningkatan PAD

“Jadi, parpol-parpol jangan masa bodoh dan cuci tangan apalagi ikut memantik api. Apalagi memanfaatkan kelompok radikal demi mencapai tujuan politik dan nafsu kekuasaannya,” kata dia.

Baca: Boni Sebut Penguasa Lama Terlibat Dalam Gerakan Ingin Ganti Pancasila

Lebih lanjut, Boni menegaskan bahwa Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan atau Perppu Ormas merupakan alat hukum untuk menjaga Pancasila dari rongrongan ideologi dan gerakan radikal.

Karena itu, menurut Boni, seharusnya seluruh elemen bangsa perlu mendukung Perppu tersebut. “Partai-partai yang menolak Perppu Ormas itu justru diragukan komitmen kebangsaannya,” ucapnya.

Sebelumnya politisi NasDem Viktor Laiskodat membuat gaduh dan heboh publik negeri terkait isi pidatonya di Kupang awal Agustus lalu. Berikut isi pidato Viktor, “Kelompok-kelompok ekstremis ini mau bikin satu negara lagi, tak mau di negara NKRI. Domo ganti dengan nama khilafah. Ada sebagian kelompok ini mau bikin negara khilafah. Dan celakanya partai-partai pendukung ada di NTT. Yang dukung khilafah ini ada di NTT itu nomor satu Partai Gerindra, nomor dua itu namanya Demokrat, partai nomor tiga itu PKS, nomor empat itu PAN. Situasi nasional ini partai mendukung para kaum intoleran. Catat bae-bae, calon bupati, calon gubernur, calon DPR dari partai tersebut, pilih supaya ganti negara khilafah. Mengerti negara khilafah? Semua wajib solat. Mengerti? Negara khilafah tak boleh ada perbedaan, semua harus solat. Saya tidak provokasi. Nanti negara hilang, kita bunuh pertama mereka sebelum kita dibunuh. Ingat dulu PKI 1965, mereka tidak berhasil. Kita yang eksekusi mereka. Jangan tolak Perppu Nomor 2 Tahun 2017,” demikian Viktor yang kala itu tengah berpidato di hadapan masyarakat.

Baca Juga:  Jelang Pilkada Serentak, Ribuan Orang Gelar Acara Indonesia Berdoa

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 7