Politik

Boni Hargens: Oso Perkuat Peran DPD

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat politik Boni Hargens menilai atas terpilihnya Oesman Sapta Odang (Oso) sebagai ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menjadi langkah positif bagi perkembangam DPD. Menurut Boni, DPD yang dinilai cacat dan vakum butuh pemimpin yang pasti dan proaktif bekerja untuk kepentingan dan aspirasi daerah.

“DPD butuh kepastian soal kepemimpinan karena vakum menyebabkan kerja lembaga ini tidak terarah. Terpilihnya oso adalah langkah positif agar lembaga ini lebih proaktif bekerja untuk aspirasi dan kepentingan daerah,” jelas Pengamat Politik Universitas Indonesia Boni Jargens di Jakarta, Sabtu (7/4/2017).

Menurut Boni, sejumlah penilaian yang menyebut bahwa DPD cacat dan mandul bisa ditepis bila ada ketua DPD yang memiliki strong leadership. Oso, lanjut Boni, memiliki karakter kepemimpinan yang tegas dan bisa menjadi figur yang membangkitkan etos kerja bagi lembaga DPD ini.

“DPD ini perwakilan teritorial yang mandul sejak awal lahirnya. Kalau dulu yang jadi masalah adalah perangkat legislasi yang membatasi kewenangan DPD, sekarang yang jadi masalah adalah leadership dan etos kerja lembaga. Terpilihnya Oso adalah momentum untuk melakukan pembenahan total di lembaga para senator tersebut,” kata Boni.

Baca Juga:  Bukan Emil Dardak, Sarmuji Beber Kader Internal Layak Digandeng Khofifah di Pilgub

Karena itu, Boni mengharapkan agar saat ini kegaduhan akibat polemik pemilihan ketua DPD segera dihentikan. Saatnya seluruh anggota DPD bekerja dan menunjukan kinerja yang baik kepada konstituen masing-masing. Kisruh yang berkepanjangan tidak produktif dan malah berpotensi perburuk citra DPD.

“Kalau yang dipersoalkan itu proses pemilihannya, saya kira tidak ada yang menyalahi aturan. Oso terpilih secara aklamasi dan hal itu seleras dengan prinsip politik ‘musyawarah mufakat’ dalam demokrasi Pancasila,” ungkap Boni.

Boni menambahkan, jika masih ada anggota DPD yang tidak menerima kemenangan Oso, maka patut dicurigai bahwa mereka adalah lawan politik yang disetir oleh figur yang tidak puas. Bisa jadi, mereka berasal dari pihak Irman Gusman atau pihak lain yang ingin merebut kursi ketua DPD.

“Yang melawan oso adalah lawan politik yang tentu menghendaki figur lain selain Oso. Saya membaca mereka ini orang-orang yang  dulu masih satu basis politik dengan ketua DPD sebelumnya Irman Gusman,” tutur Boni.

Baca Juga:  Wacanakan Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024, Golkar Sebut Ganjar Kurang Legowo

Reporter: Richard Andika

Related Posts

1 of 11