NUSANTARANEWS.CO, Lombok – Memasuki hari ketiga gempa bumi 7 SR yang menggucang wilayah NTB, tim SAR gabungan masih terus melakukan proses evakuasi dan penyisiran terhadap korban yang tertimbun bangunan yang roboh.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), proses evakuasi melibatkan 14 unit alat berat, 4 anjing pelacak dan personil gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD dan relawan.
“Hingga Rabu (8/8/2018) pukul 13.00 WIB, jumlah korban akibat gempa 7 SR di NTB dan Bali sebanyak 131 orang meninggal dunia, 1.477 orang luka berat dan dirawat inap di rumah sakit, 156.003 orang mengungsi, 42.239 unit rumah rusak dan 458 unit sekolah rusak,” ujar BNPB, Rabu (8/8/2018).
BNPB memperkirakan jumlah tersebut akan terus bertambah mengingat pendataan belum semuanya selesai dilakukan. Tim SAR juga masih belum menemukan semua warga yang menjadi korban gempa bumi di wilayah NTB ini.
“Daerah di Kabupaten Lombok Utara paling parah terdampak bencana. Dari 131 orang meninggal akibat gempa terdapat di Kabupaten Lombok Utara 78 orang, Lombok Barat 24 orang, Lombok Timur 19 orang, Kota Mataram 6 orang, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang,” kata BNPB.
Sementara itu, jumlah pengungsi dilaporkan terus bertambah. Data sementara saat ini jumlah pengungsi mencapai 156.003 orang yang tersebar di Lombok Utara sebanyak 55.390 orang, Lombok Timur sebanyak 29.195 orang, Lombok Barat 39.599 orang dan Kota Mataram sebanyak 31.819 orang.
“Diperkirakan data pengungsi akan bertambah mengingat belum semua pengungsi terdata dengan baik. Kebutuhan dasar pengungsi terus ditambah. Da umum dan dapur lapangan terus didirikan di banyak tempat oleh TNI, Polri, Tagana, SKPD, BPBD Jawa Tengah, NGO, dan masyarakat. Logistik juga terus didistribusikan,” jelas BNPB. (red/nn)
Editor: M Yahya Suprabana
