Mancanegara

Blackwater Siap Mengirimkan 5000 Tentara Bayaran Untuk Menggulingkan Presiden Maduro

Blackwater
Blackwater. Foto: News Desk

NUSANTARANEWS. CO – Erik Prince, Pendiri Perusahaan Tentara Bayaran Blackwater berencana kembali mengirim ribuan tentara bayaran ke Venezuela untuk membantu pemimpin oposisi Juan Guaido merebut kekuasaan, dilansir Kantor Berita Reuters. Pendukung kuat Presiden Donal Trump ini siap dikerahkan untuk menggulingkan presiden sosialis Venezuela, Nicholas Maduro yang sah yang terpilih secara demokratis.

Prince telah membuat rencana untuk mengirim 5.000 tentara bayaran atas nama Juan Guaido, kata Reuters. Terkait dengan rencana tersebut. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Garrett Marquis menolak berkomentar ketika ditanya apakah Prince telah mengajukan rencananya kepada pemerintah dan apakah rencana itu akan dipertimbangkan.

Sementara kelompok oposisi Venezuela mengaku tidak ada pembicaraan operasi keamanan dengan Blackwater, kata juru bicara Guaido Edward Rodriguez.

Terlepas dari spekulasi tersebut, hasil investigasi pemerintah Venezuela pada tahun 2015, telah mengungkapkan hubungan perusahaan keamanan swasta Blackwater AS itu dengan Kudeta Biru (Blue Coup) yang berhasil digagalkan oleh Presiden Maduro. Kudeta Biru sendiri merupakan upaya kelompok oposisi untuk melakukan kudeta pada saat peringatan satu tahun protes yang dikenal sebagai Guarimba – sebagai momentum untuk melakukan “transisi” di Venezuela.

Baca Juga:  Militer Israel Kawal Aksi Pemukim Zionis Bakar Pemukiman Paletina di Tepi Barat

Skenario tersebut didisain oleh Blackwater yang meliputi empat tahap, termasuk perang ekonomi, serangan media internasional terhadap pemerintah Venezuela, destabilisasi politik yang memicu ketidakberdayaan, dan akhirnya penggunaan pesawat Super Tucano untuk menyerang “target taktis” di ibu kota, seperti Istana Presiden, intelijen militer, dan teleSur.

TeleSur adalah jaringan televisi satelit dan terestrial Amerika Latin yang berkantor pusat di Caracas, Venezuela dan disponsori terutama oleh pemerintah Venezuela, dengan dana tambahan dari pemerintah Kuba, Nikaragua, Uruguay, dan Bolivia. Diluncurkan pada tahun 2005, di bawah pemerintahan Hugo Chavez, dengan tujuan menjadi: suara sosialis Latin untuk mengimbangi CNN.

Menurut catatan, pesawat EMB-314B1 atau “Super Tucano” tersebut diperoleh Blackwater Worldwide dari Brasil Embraer pada 2008 yang diduga untuk tujuan pelatihan pilot. Terdaftar di bawah nomor seri N314TG, pesawat ini, satu-satunya yang dijual oleh perusahaan Brasil kepada perusahaan swasta.

Super Tucano adalah pesawat serang ringan yang dirancang untuk pelatihan pilot dan operasi kontra-pemberontakan (counterinsurgency). Militer Venezuela sendiri memang memiliki satu skuadron Super Tucano. Namun saat itu, semua pesawat sedang menjalani perbaikan besar, kata Presiden Nicolas Maduro, ketika memberikan bukti lebih lanjut mengenai asal pesawat asing.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Caracas juga menuduh keterlibatan pejabat kedutaan Kanada dan Inggris memiliki hubungan dengan upaya kudeta yang gagal tersebut. Presiden Maduro dengan tegas mengatakan bahwa pemerintah AS berada di belakang kudeta, dan menuduh personil kedutaan AS berusaha untuk “menyuap” pejabat angkatan bersenjata Venezuela. Maduro juga mengklaim bahwa seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya bertanggung jawab atas penulisan “naskah” yang akan disiarkan kepada publik oleh para pejabat militer pada hari kudeta yang mengklaim bahwa angkatan bersenjata telah bangkit melawan pemerintah. (Alya Karen)

Related Posts

1 of 3,050