Bimbingan Rohani Tanamkan Aqidah dan Akhlak Bagi Persit KCK

Bimbingan Rohani Tanamkan Aqidah dan Akhlak Bagi Persit KCK/Foto A. Dydy Prabowo

Bimbingan Rohani Tanamkan Aqidah dan Akhlak Bagi Persit KCK/Foto A. Dydy Prabowo

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kegiatan pengajian ini merupakan salah satu program yang dilaksanakan secara rutin Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Dip yang sekaligus sebagai wahana silaturahmi anggota Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 serta.

Demikian disampaikan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Dip Evi Julianti Suhardi pada kesempatannya mengaji bersama di Masjid Wijayakusuma Makorem 071/Wk Jl. Gatot Subroto No.1 Sokaraja Banyumas, Rabu (8/3/2017). “Selain itu juga sebagai pembinaan rohani kepada anggota dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Evi.

“Pengajian ini dilaksanakan agar senantiasa anggota Persit KCK menanamkan aqidah dan akhlak mulia dalam sendi kehidupannya baik sebagai seorang isteri pendamping suami, ibu dari putra putrinya maupun dalam berkehidupan dilingkungan masyarakat dan organisasi,” tambahnya.

Pengajian diawali dengan tadarus Al Qur’an yang dipandu Ustad Serda Dzamzam Nuryanto dari Staf Bintalrem 071/Wk dilanjutkan pembinaan rohani Islam dengan materi tentang tawakal dan ikhlas karena Allah SWT.

Dzamzam menyampaikan semua manusia didunia pasti akan di uji oleh Allah SWT. Karenanya, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surah Al Baqarah 214 yang artinya ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk dalam surga padahal belum datang kepadamu cobaan seperti yang dialami orang-orang terdahulu sebelum kamu mereka ditimpa kemelaratan dan penderitaan dan diguncang dengan cobaan, sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya kapankah datang pertolongan Allah SWT, ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah SWT dekat.

“Dengan hal itu, marilah kita berintrospeksi diri apa yang telah kita lakukan, merapatkan barisan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan kita sebagai umat beriman tidak boleh terpancing oleh hal-hal yang dapat merugikan diri kita sendiri, keluarga dan tentunya masyarakat serta organisasi yang telah membina dan membimbing kita sebagai isteri pendamping suami dan ibu bagi putra putrinya. Selain itu paling utama adalah kita harus  menegakkan kembali ajaran agama,” papar Dzamzam.

“Iman tidak cukup dengan sendirinya, melainkan harus dibuktikan dalam praktek. Disaat tertimpa peristiwa-peristiwa pahit yang dialami seseorang, seorang mukmin harus tetap memelihara keimanan dan ketakwaannya dengan betawakal dan berserah diri pada Allah SWT, karena semua kejadian merupakan ujian dan derajat keimanan seseorang”, sambungnya. (Dydy)

Editor: Sulaiman

Exit mobile version