NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Dukungan milenial khususnya dikalangan pelajar menjadi salah satu bidikan parpol untuk menambah pundi-pundi suara di Pemilu 2024 mendatang, salah satunya oleh partai PKS.
Di Jawa Timur, partai tersebut mengerahkan seluruh kader dan simpatisannya yang duduk ditingkat DPRD Propinsi hingga kabupaten/kota untuk maksimal melakukan pendekatan dan penyapaan langsung kelompok milenial, khususnya para pelajar ditingkat SMA/SMK.
“Kami beri pemahaman kepada para pemilih pemula tentang PKS dan target PKS untuk kalangan milenial jika nantinya menang di Pemilu 2024 mendatang. “ungkap bendahara DPW PKS Jawa Timur Lilik Hendarwati saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (11/11).
Lilik mengatakan bagi partainya, pemilih pemula milenial merupakan salah satu pendulang suara yang pas untuk menambah suara PKS di Pemilu mendatang. “Mereka masih idealis dan pemikirannya masih segar.
Tentunya jika mereka kelak menentukan pilihannya di Pemilu 2024 maka tak salah pilih untuk memilih partai pilihannya, salah satunya PKS,” jelasnya.
Ditambahkan oleh anggota DPRD Jawa Timur ini,Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan perolehan pada Pemilu 2024 minimal 15 persen suara. “Tentunya perolehan suara tersebut berasal dari suara pemilih pemula milenial ini,” tandasnya.
DPW PKS Jawa Timur menargetkan setidaknya memperoleh ambang batas 4 persen sesuai ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT).
Di Jawa Timur, juga menargetkan perolehan 14 kursi di legislatif pada Pemilu 2024 mendatang. Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menargetkan perolehan pada Pemilu 2024 minimal 15 persen suara.
Presiden PKS optimistis bisa mewujudkan target tersebut pada 2024. “Kami bukan asal hitung. Beberapa lembaga survei menyebutkan angka yang cukup besar. Sebelumnya kita dipatok hanya 3 persen, ya paling 4 persen. Tapi kalau kita lihat lembaga survei kemarin ada yang memberikan 6,8 persen,” kata Syaikhu, beberapa bulan lalu.
Menurutnya, PKS mengadakan survei sendiri pada Agustus 2020. Ternyata, angka yang dicapai 14,8 persen. “Tapi yang menjadi patokan Insya Allah ke depannya bisa ditingkatkan lebih 15 persen,” ujar Syaikhu.
Syaikhu mengatakan, target tinggi itu bukan hal mustahil. Menilik sejarah, PKS berada di tren positif ihwal elektabilitas. Pada Pemilu 2014, PKS memperoleh 6,8 persen atau setara dengan 8,4 juta suara.
Kemudian 2019, meraih 8,2 persen atau 11,4 juta suara. “Tentu perolehan ini terbanyak sepanjang sejarah dalam keterlibatan PKS dalam pemilu. Semua ini karena kerja keras para kader dan pengurus di semua level. Dukungan masyarakat semakin meluas,” katanya. (setya)