Traveling

Berpelesir Ke Goa Pasir Yang Penuh Situs Purbakala di Tulungagung

Berpelesir Ke Goa Pasir yang penuh situs purbakala di Tulungagung
Berpelesir Ke Goa Pasir yang penuh situs purbakala di Tulungagung/Foto: Kemendikbud

NUSANTARANEWS.CO – Berpelesir Ke Goa Pasir yang penuh situs purbakala di Tulungagung. Selama ini banyak sekali destinasi wisata yang masih belum terjamah banyak orang. Salah satunya adalah Goa Pasir yang terdapat di Tulungagung. Goa Pasir menurut sejarah yang tertera di papan pintu masuk untuk naik ke Goa, diyakini sebagai tempat bersemedi Ratu Gayatri, Nenek Raja Hayam Wuruk, raja yang paling terkenal di Majapahit.

Untuk mencapai goa pasir pengunjung memang harus mendaki bukit yang lumayan terjal dan menantang menyusuri jalan setapak dicelah bebatuan dan di sela-sela pohon rindang yang terawat dengan baik hingga tumbuh besar sehingga sinar matahari tidak sampai menyentuh tanah.

Mengunjungi Goa pasir, tidak hanya sekedar berpelesir. Siapapun yang mengunjungi destinasi ini akan diajak bersafari ke masa silam. Di mana di kompleks Goa Pasir ini, pengunjung akan menjumpai banyak sekali situs peninggalan bersejarah yang sampai saat ini belum teridentifikasikan secara jelas.

Berbeda dengan goa-goa pada umumnya, Goa Pasir tidak memiliki batu-batu cadas yang runcing di atap goa. Pengunjung jangan pula terkecoh, pasalnya Goa Pasir yang dimaksud bukanlah goa yang memiliki banyak pasir, melainkan sebuah cerukan besar yang terpahat di sebuah lereng.

Lokasi Goa Pasir ini juga berada jauh dari kompleks pemukiman warga yakni terletak di tengah hutan. Secara administratif, destinasi wisata ini berada di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Karena letaknya berada di tengah hutan, maka pengunjung perlu menyiapkan mental untuk berpetualang dengan mendaki sekitar 90 m menuju permukaan bukit karst. Goa pasir sudah lama terkenal di Tulungagung.

Di sekitar lokasi Goa Pasir terdapat makam kuno, warga sekitar menyebutnya dengan makam Mbah Bodho. Selain itu, hal menarik yang sampai saat ini masih menjadi tekai teki adalah terdapat sebuah peninggalan batuan kuno seperti Arca, Umpak, Miniatur Bangunan, Padma dan batu-batuan kuno yang bentuknya tidak teratur serta reruntuhan bekas candi atau peninggalan purbakala lainnya berbentuk seperti batu bata yang berserakan. (Ad/Alya)

Related Posts

1 of 3,049