Politik

Berita Hoaks itu Anti Kemanusiaan dan Membunuh Peradaban

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto Richard Andika/ NusantaraNews
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: Dok. NUSANTARANEWS.CO

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Berita hoaks dan fitnah beberapa tahun belakangan ini marak terjadi. Hoaks oleh oknom tak bertanggung jawab dijadikan alat untuk melakukan kampanye hitam (black campaign) biasanya dalam momentum politik.

Berita hoaks dan fitnah diduga telah muncul dengan wajah situs skandal salah satu calon wakil presiden. Kemunculanya tepat di hari pertama masa kampanye capres-cawapres dalam perhelatan pilpres 2019.

Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, berita hoaks dan fitnah adalah kejahatan peradaban. Hoaks dan fitnah itu, kata dia, membunuh peradaban yang menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

“Politik sejatinya adalah membangun peradaban dan memerdekakan manusia Indonesia. Berita hoaks saat ini marak, itu antikemanusiaan. Berita hoaks dan fitnah itu menutup kebenaran dan membunuh peradaban,” katanya saat menerima kunjungan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2018).

Hasto mengatakan, PDIP adalah partai yang paling sering menerima fitnah dan berita hoaks. Namun PDI Perjuangan, kata dia, tidak akan meniru cara-cara tidak beradab yang dilakukan para penyebar fitnah dan hoaks tersebut. “Pesan dari Ketua Umum Ibu Megawati agar kita menanggapi fitnah dan hoaks dengan senyuman,” tegasnya.

Baca Juga:  Masuk Cagub Terkuat Versi ARCI, Khofifah: Insya Allah Jatim Cettar Jilid Dua

PDIP, lanjut Hasto, tidak ahli mengungkap keburukan dan kabar bohong orang lain, serta tidak akan pernah mengambil keuntungan dari yang namanya fitnah dan hoaks. Sebaliknya, kata dia, PDI Perjuangan terus mengajak masyarakat secara luas dan kader partai secara khusus, untuk menggunakan cara-cara beradab dalam berpolitik.

“Kepada para kader kita selalu mengedepankan tindakan positif, karena tindakan positif akan menghasilkan persepsi positif, serta habit positif akan melahirkan kultur yang positif,” ujar Hasto pula.

Komisioner Mafindo Ratih Ibrahim menyatakan, PDI Perjuangan adalah partai pertama yang dikunjungi untuk bersama-sama melawan fitnah dan hoaks. Ratih menegaskan, hoaks adalah racun.

“Jika masyarakat terus-menerus mengkonsumsi racun maka akan menjadi sakit. Sebaliknya, tanpa hoaks, masyarakat akan menjadi objektif dan sehat-sehat,” kata Ratih.

Pewarta: Robi Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,170