Berita Utama
Berikut Titik Lemah Ahok-Djarot yang Jadi Kunci Kemenangan Anies-Sandi
Published
4 years agoon
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai banyak faktor yang membuat pasangan calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anis-Sandi) menang. Menurutnya faktor pertama karena figur Anies-Sandi mampu menjadi antitesa dari sosok Ahok yang kontroversial.
“Baik secara personality, performance, serta tingkah polah serta ucapan paslon nomor tiga tersebut berbeda secara diametral dengan paslon nomor dua,” ungkap Adi kepada Nusantaranews, Rabu (19/4/2017) di Jakarta.
Selanjutnya, faktor kedua adalah konsistensi program Anies-Sandi yang dianggap berpihak pada rakyat. “Misalnya konsisten menolak reklamasi, pemerataan ekonomi, program zero DP rumah, dan lain-lain yang terus disosialisasikan secara masif mampu mempengaruhi pemilih rasional Jakarta,” sambungnya.
Adi juga menambahkan bahwa sosok Anies-Sandi menjadi titik kumpul semua kepentingan yang ingin gubernur baru. Yakni gubernur yang mengayomi, manusiawi, santun dan populis. Selain memang soliditas partai pengusung, timses dan relawan Anies-Sandi, terutama setelah Perindo dan PAN merapat semakin membuat barisan penyokong Anies-Sandi kian kokoh.
Sementara faktor titik lemah yang membuat Ahok-Djarot mengalami kekalahan menurut Adi Prayitno adalah soliditas partai pengusung Ahok-Djarot lemah. “Padahal sudah disokong oleh 7 partai politik PDIP, Golkar, Hanura, Nasdem, PPP, PKB dan PSI. Banyaknya partai pengusung nyatanya tak berbanding lurus dengan soliditas kader-kader dan simpatisan di level bawah,” terang dia.
Berikutnya, status penista agama menjadi beban elektoral cukup serius bagi Ahok. Meski masyarakat mengaku puas dengan kinerja Ahok, namun masyarakat tak memilihnya karena alasan penistaan agama. Pada konteks ini, Bandrol politik sebagai penista cukup menyulitkan Ahok menang.
Hal ini lanjut adi ditambah dengan blunder politik. “Seminggu jelang pencoblosan, menurut banyak survei, elektabilitas Ahok sempat rebound dan Anies turun. Namun, beberapa hari jelang pencoblosan, serangan banjir sembako yang diduga dilakukan oleh tim Ahok-Djarot menjadi blunder yang justru merusak kepercayaan massa di lapisan masyarakat menengah ke atas,” tandasnya.
Penulis: Romandhon
You may like
Minus Oposisi, Check and Balances Tak Akan Stabil di Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf
Kemungkinan Pemerintahan Jilid II Jokowi Berjalan Tanpa Oposisi
Rumor Ahok Gantikan KH Ma’ruf Amin Bisa Menjadi Blunder Jika Tidak Distop
KASN Dinilai Ngawur, BPS: Ombudsman Harus Bertindak Tegas
PDIP Ngotot Ajukan Hak Interpelasi untuk Anies-Sandi, DPR: Sikapi Positif
Tiga Langkah Alternatif Hentikan Proyek Rekalamsi Teluk Jakarta
Terbaru
Banyak Kepala Daerah di Jatim Resmi Dilantik, Sahat: Program Bupati Dan Walkot Sebaiknya Sejalan Program Pemprov
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Banyak kepala daerah di Jatim resmi dilantik, Sahat: Program Bupati dan Walkot sebaiknya sejalan program pemprov. Wakil...
Presiden Buka Rakornas Penanggulangan Bencana 2021
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Presiden buka Rakornas Penanggulangan Bencana 2021. Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut dibuka secara resmi oleh...
3 Perwira Kodim Surabaya Utara Duduki Jabatan Baru
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – 3 Perwira Kodim Surabaya Utara duduki jabatan baru. Beberapa jabatan baru yang diduduki oleh para Perwira Pertama...
Desa Waru Jalankan Pendataan Keluarga 2021
NUSANTARANEWS.CO, Bogor – Desa Waru jalankan pendataan keluarga 2021. Hal itu disampaikan oleh Sekdes Desa Waru Jaya, Sopian Hadi disela-sela...
ASN Kemendagri dan BNPP Disuntik Vaksin Covid-19
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) disuntik vaksin...