NUSANTARANEWS.CO – Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) bertekad untuk memperkuat ekspor barang jadi dibanding bahan mentah.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag, Arlinda, mengungkapkan bahwa dengan mengekspor barang jadi, maka nilai tambahnya akan semakin besar bagi pemasukan negara.
“Sudah saatnya kita tidak lagi mengekspor bahan mentah, tapi beralih ke barang jadi yang bernilai tambah seperti yang dipamerkan oleh para peserta di Paviliun Indonesia,” ungkapnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Nusantaranews, Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Arlinda menjelaskan, pihaknya memang terus meningkatkan upaya promosi ke semua negara di dunia. Kali ini, Indonesia membuka peluang pasar produk di RRT dan meningkatkan kerja sama strategis diantara Indonesia-RRT.
Menurut Arlinda, dalam pameran kali ini, sebanyak 81 pelaku usaha nasional ikut berpartisipasi. “Pameran CAEXPO telah berkembang menjadi platform penting dalam mempromosikan perdagangan dan investasi ASEAN dan RRT, termasuk Indonesia. CAEXPO juga menjadi model kerja sama yang baik dalam mencapai pembangunan bersama antar negara-negara ASEAN dan RRT itu sendiri,” ujarnya.
Kemendag sendiri telah membuka Paviliun Indonesia pada pameran internasional China-ASEAN Exhibition Expo (CAEXPO) ke-13 di Nanning International Convention & Exhibition Center (NICEC), Nanning Guangxi, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), pada hari Minggu (11/9/2016) lalu.
Sekadar informasi, CAEXPO adalah pameran ritel multi produk. Tahun ini, Indonesia memamerkan produk-produk furnitur, barang konsumsi, spa, produk herbal dan kecantikan. Indonesia juga membawa produk dekorasi rumah, aksesoris fesyen dan perhiasan, serta makanan dan minuman.
“Andalan Indonesia kali ini adalah aksesoris fesyen dan perhiasan karena peminatnya yang cukup tinggi,” kata Arlinda menambahkan. (Deni)