Politik

Beri Kuliah Umum di Unhan, Menko Polhukam Bicara Konsep Pertahanan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menko Polhukam RI Jenderal TNI (Purn) Wiranto memberi kuliah umum kepada seluruh mahasiswa dan segenap sivitas akademika Universitas Pertahanan (Unhan). Hadir pula menyimak materi kuliah umum para awak media dan wartawan dari lebih 20 instansi.

Kedatangan Menko Polhukam RI diterima langsung oleh Rektor Unhan Letjen TNI I Wayan Midhio  didampingi ketiga Warek, Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP), Plt. Dekan Fakultas Strategi Pertahanan (FSP), Kepala LP2M, Kepala LP3M, Kasatwas dan para Kepala Biro. Pada kesempatan tersebut, disampaikan secara runut kemajuan Unhan mulai 2009 hingga status akademik Unhan mendapat AIPT “A” dan sejumlah prestasi yang diraih para dosen dan mahasiswa Unhan.

Materi kuliah umum yang disampaikan sangat menarik dan up to date. Diulas secara komprehensif apa sesungguhnya makna ancaman dan berbagai tantangan yang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini dan ke depan. Konsep pertahanan TNI perlu menyesuaikan dengan karakteristik dan bentuk ancaman yang sangat dinamis. Konsep pertahanan TNI tersebut harus ditata untuk memperkuat basis pertahanan di sepanjang perbatasan sehingga mampu mengamankan wilayah NKRI di bagian dalam perbatasan.

Baca Juga:  Gelar Aksi, FPPJ Jawa Timur Beber Kecurangan Pilpres 2024

Menurut Dosen Unhan Susaningtyas Kertopati, konsep pertahanan tersebut sudah sesuai dengan teori-teori geopolitik dan geostrategi yang dipelajari oleh mahasiswa Unhan.

“Konsep tersebut sesuai dengan teori-teori geopolitik dan geostrategi yang dipelajari oleh mahasiswa Unhan. Konsep tersebut bahkan sejalan dengan prinsip-prinsip penggelaran intelijen sehingga wilayah perbatasan mampu diberdayakan sebagai early warning system,” ujarnya.

Para mahasiswa dan dosen sangat antusias atas materi kuliah umum dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Lebih jauh disampaikan kondisi terkini menyangkut kebijakan Menko Polhukam RI terkait dengan Program Bela Negara dengan membentuk Badan Siber Nasional dan beberapa Satgas, seperti Satgas Pro-A-Pro (Penanganan Provokasi, Agitasi dan Propaganda) guna meredam hoax atau black news. Tugas utama satgas tersebut adalah meng-counter semua opini negatif mulai dari melacak sumbernya hingga proses hukumnya.

Penulis: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 17