Berburu Kopi Arabika Khas Bondowoso

Kopi Arabika Khas Bondowoso/Foto istimewa

Kopi Arabika Khas Bondowoso/Foto istimewa

NUSANTARANEWS.CO – Berbicara kopi, Indonesia adalah surganya. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya wilayah di Indonesia yang memproduksi kopi dengan cita rasa khas berbeda-beda. Nah, kali ini rubrik traveling Nusantaranews.co akan mengupas salah satu wilayah penghasil kopi arabika yang sangat terkenal yakni kopi arabika khas Bondowoso.

Kabupaten yang terletak di lereng gunung Ijen ini, memiliki sejuta kekayaan alamnya yang melimpah. Tak hanya terkenal dengan keindahan kawah wurungnya, namun Bondowoso juga terkenal dengan hasil kopi arabikanya yang khas. Bagi pecinta kopi Nusantara, tentu sudah tak asing dengan kopi khas Bondowoso ini.

Cita rasa khas pahit dan kecut yang dihasilkan kopi arabika Bondowoso ini menjadi keistimewaan tersendiri, sekaligus menjadi pembeda dengan kopi-kopi arabika lain di Indonesia.

“Letak istimewa kopi arabika Bondowoso ya itu, terdapat pada pahit dan asamnya dari kopi saat masuk ke lidah,” kata David (26) warga Situbondo yang merupakan penikmat kopi arabika khas Bondowoso.

David juga menambahkan bahwa ada satu kopi arabika khas Bondowoso lain yang menjadi primadonanya petani sekitar. Yaitu kopi lanang. Ia menjelaskan bahwa kopi lanang ini spesial dan tidak jual karena kopi tersebut langka. Saat musim panen tiba, kopi lanang hanya dapat ditemukan satu sampai tiga biji di setiap batang pohon kopi.

Disebut kopi lanang karena tidak ada belahan di tengah biji kopi, seperti umumnya kopi-kopi yang dijumpai selama ini. Bagi petani sekitar, biji-biji kopi lanang ini dikonsumsi sendiri.

“Dalam sekali panen satu hektar kopi misalnya, mungkin hanya didapat 1-3 kilogram kopi lanang, makanya diminum sendiri dan tidak dijualbelikan,” ujar David.

Soal rasa, kopi lanang jauh lebih nikmat ketimbang kopi-kopi arabika khas Bondowoso lainnya. Saat ditanya kenapa tidak dijual, ia menjawab “Itung-itung untuk membayar rasa lelah mas, makanya diminum sendiri,” tandasnya, diiringi gelak tawa. (Adhon MK)

Exit mobile version