EkonomiLintas Nusa

Beras Mahal, Rakyat Menjerit, Kadin Purwakarta Sidak ke Gudang Bulog

NUSANTARANEWS.CO, Purwakarta – Harga beras yang saat ini tak terkendali berimbas pada perekonomian masyarakat. Diketahui, harga beras di pasaran terus meroket. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sampai dengan pekan kedua Januari ini, kenaikan harga beras di pasar mencapai 3 persen. Ini membuat masyarakat menjerit.

Kondisi ini mengundang keprihatinan semua pihak, termasuk dari Kamar Dagang Industri (Kadin) Purwakarta, Jawa Barat.

“Kita merasa prihatin atas kondisi akhir-akhir ini yang cenderung harga beras yang tidak terkendali, hal ini berdampak buruk ekonomj masyarakat, ini jangan dibiarkan berlarut-larut,” ujar Humas Kadin Purwakarta, Darius Hutagalung di sela-sela kunjungan ke kantor Gudang Bulog Purwakarta, Jabar, Kamis (18/1/2018).

Ia mengatakan Kadin Purwakarta mendesak pemerintah secepatnya mengendalikan harga beras dengan cara melakukan operasi pasar murah di setiap kabupaten guna membantu masyarakat.

Selain Kadin, pihak dari Dinas Perdagangan dan Koperasi Purwakarta juga melakuakan kunjungan Bulog. Pantauan media, dinas ini mengambil contoh (sample) beras di gudang Bulog tersebut.

Baca Juga:  Peduli Bencana, PJ Bupati Pamekasan Beri Bantuan Makanan kepada Korban Banjir

“Ya kita lagi adakan kunjungan dan mengontrol beras dan melakukan ambill sample beras di Bulog Sadang, “ujar Gunawan, salah seorang Kasi Disperindag Purwakarta.

Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Sadang Purwakarta Eka Hermawan mengatakan bahwa saat ini stok beras di gudang Bulog masih aman sampai tiga bulan ke depan.

“Saat ini stok beras di gudang mencapai 2.000 ton masih aman untuk tiga bulan ke depan,” ujarnya.

Eka berkilah, naiknya harga beras saat ini disebabkan beberapa faktor, antara lain wilayah pertanian banyak yang gagal panen sehingga mengurangi pasukan beras. Faktor lain, kata dia, cuaca hujan menambah daftar panjang harga beras semakin melonjak.

“Banyak faktor yang membuat kenaikan harga beras semoga bisa normal kembali,” tuturnya. (fuljo)

Editor: Redaktur

Related Posts

1 of 4