Mancanegara

Bendera Cina Kini Terpancang di Permukaan Bulan

Bendera Cina kini terpancang dipermukaan Bulan.
Bendera Cina kini terpancang dipermukaan Bulan pada hari Kamis (3/12)/Foto: xinhuanet.com

NUSANTARANEWS.CO, Beijing – Bendera Cina kini terpancang dipermukaan Bulan. Cina akhirnya berhasil memasang bendera negaranya di permukaan bulan pada hari Kamis (3/12) sekaligus menandai sejarah baru misi ke Bulan yang pertama sejak tahun 1976. Bukan itu saja, wahana tak berawak Cina Chang’e-5 juga berhasil menyelesaikan misinya mengumpulkan sampel bebatuan dari permukaan satelit Bumi tersebut dan kembali lepas landas bergabung dengan dengan pesawat luar angkasa yang saat ini mengorbit di sekitar bulan.

Seperti dilaporkan kantor berita Xinhua yang mengutip rilis dari Badan Antariksa Nasional China (CNSA) bahwa, “Kapal kargo yang membawa batu dan tanah dari permukaan bulan telah dikirim ke pengorbit pada Minggu pagi.”

Keberhasilan tersebut juga menjadi langkah maju bagi rencana pengiriman astronot ke bulan di masa mendatang. Liu Ran, direktur Pusat Program Eksplorasi dan Luar Angkasa Administrasi Luar Angkasa Nasional China mengatakan kepada media bahwa, docking, pendaratan, dan lepas landas merupakan bagian penting dalam misi bulan. Hal ini telah meletakkan dasar teknis untuk proyek masa depan eksplorasi ruang angkasa berawak.

Baca Juga:  Amerika Memancing Iran untuk Melakukan Perang Nuklir 'Terbatas'?

Wahana Chang’e-5, nama mitos dewi Bulan di Cina akan membawa sampel bulan pertama dalam empat dekade ke Bumi.

Para ilmuwan mengklaim bahwa sampel Chang’e-5 akan membantu mereka lebih memahami asal-usul Bulan dan memberikan wawasan tentang aktivitas gunung berapi di permukaan.

Meski begitu, para ilmuwan harus sabar hingga 17 Desember mendatang karena pengorbit Chang’e 5 harus menunggu di orbit bulan selama sekitar seminggu untuk waktu yang tepat menyalakan mesinnya menuju Bumi.

Manuver injeksi trans-Earth yang diatur dengan cermat akan memulai perjalanan 112 jam untuk mengirimkan modul masuk kembali ke Bumi dan mendarat di Siziwang Banner, Mongolia setelah menembus atmosfir Bumi.

Jika semuanya berjalan dengan baik, sampel yang disegel kemudian akan dipindahkan ke laboratorium yang dirancang khusus untuk serangkaian tes radiometrik, isotop, komposisi, dan lainnya untuk mengungkap bukti usia mereka dan apa yang mereka ungkapkan tentang sejarah bulan.

Setelah menghabiskan beberapa dekade dan dana trilyunan untuk program luar angkasa, kini Cina mulai mensejajarkan diri dengan pencapaian Amerika Serikat (AS) dan Rusia – menjadi negara ketiga yang mendapatkan sampel dari Bulan, mengikuti jejak AS dan Uni Soviet pada era 60-an dan 70-an. (AS)

Related Posts

1 of 3,049