NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Desty Ervina Puspaningtyas dalam buku The Miracle of Fruits menjelaskan bahwa jenis belimbing yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai buah atau pencuci mulut, sudah pasti adalah jenis belimbing manis. Sebab belimbing sayur lebih tepat dijadikan sebagai campuran sayur asem. Selain rasa dan sensai yang khas, belimbing, khususnya belimbing manis memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Kandungan utamanya adalah antioksidan, khususnya vitamin C. Satu buah belimbing berbobot 100 gram terbukti dapat memenuhi 50% kebutuhan vitamin C dalam tubuh.
Selain vitamin C, kandungan gizi dalam belimbim tergolong lengkap. Daging belimbing mengandung berbagai jenis zat gizi yang bermanfaat terhadap kesehatan, seperti vitamin A, serat, kalsium, natrium, kalium, karbohidrat, lemak, protein, tiamin, besi, fosfor, dan karoten. Dengan kandungan gizi inilah, maka belimbing sangat layak direkomendasikan sebagai buah yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan otak.
Buah belimbing merupakan sumber vitamin A dan vitamin C yang berperan sebagai antioksidan tangguh untuk memerangi radikal bebas. Dalam belimbing terkandung dua jenis antioksidan sekaligus, yakni antioksidan primer dan antioksidan sekunder.
Antioksidan primer berfungsi untuk melindungi sel dari kerusakan radikal bebas. Sementara antioksidan sekunder berfungsi untuk memperbaiki kerusakan sel akibat adanya oksidasi oleh radikal bebas. Kedua jenis antioksidan ini juga berfungsi untuk pencegahan penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, dan kanker.
Perlu Anda ketahui, kandungan serat utama pada belimbing adalah pektin. Senyawa ini berperan sebagai antikolesterol. Pektin terbukti mampu mengikat asam empedu yang berasal dari hasil metabolisme kolesterol, lalu membantu mengeluarkannya melalui feses. Dengan berkurangnya kadar kolesterol dalam tubuh, sesungguhnya mengonsumsi serat sama artinya dengan menurunkan risiko kematian akibat jantung koroner.
Jumlah kalium dalam belimbing relatif banyak. Sedangkan natrium dalam belimbing relatif sedikit. Kedua zat ini berperan untuk mengendalikan keseimbangan cairan tubuh. Karena tingginya kandungan kalium dan rendahnya kadar natrium, belimbing mampu mengurangi risiko stroke dan menurunkan tekanan daran. Kalium juga diperlukan untuk menormalkan irama jantung dan pengalihan oksigen menuju otak.
Editor: Romandhon