Ekonomi

Belanja Online Sudah Digandrungi Masyarakat Indonesia

FINTECH
ILUSTRASI. (Foto: CIO From IDG)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Belanja online adalah salah satu hal yang cukup digandrungi sekarang ini. Salah satu elemen belanja online yang sangan penting yaitu metode pembayarannya.

Saat ini, ada banyak metode untuk melakukan pembayaran saat online shopping. Salah satunya dengan pembayaran non-tunai melalui e-Wallet. Tim iPrice mengklaim, aplikasi e-Wallet di Indonesia semakin banyak. Karenanya tim iPrice melakukan riset untuk menyajikan data tentang produk-produk dompet elektronik di tanah air.

Jika diusut, kehadiran e-commerce dalam dunia perbisnisan di Indonesia adalah salah satu faktor utama yang memancing perkembangan teknologi fintech di tanah air.

Sejak teknologi fintech muncul di Indonesia, banyak perusahaan baru yang memberanikan diri terjun ke industri uang elektronik. Salah satu misi yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tersebut ialah memudahkan segala transaksi keuangan dan menyediakan informasi-informasi apapun yang berhubungan dengan keuangan. Termasuk layanan teknologi fintech yang sedang marak di Indonesia, yakni metode pembayaran yang mudah dan digunakan di mana saja dengan bermodalkan smartphone dan koneksi internet.

Indonesia yang dulunya hampir tidak ada harapan di dunia cashless payment (pembayaran non-tunai). Namun terselamatkan dengan booming-nya smartphone. Menurut Statista, angka pengguna ponsel dengan akses internet di Indonesia menginjak 62,78 juta pada tahun 2015 dan tetap naik dengan stabil hingga saat ini. Angka ini diprediksi akan mencapai 113,48 juta pada tahun 2022.

Kehadiran produk-produk perusahaan-perusahaan fintech di Indonesia dan angka pengguna ponsel dengan akses internet di Indonesia adalah dua faktor dominan yang menyebabkan aplikasi pembayaran non-tunai menjadi tren di Indonesia.

Berdasarkan riset yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan perusahaan-perusahaan yang menerbikan e-Wallet sudah mengimbangi kepemilikan smartphone di tanah air dengan meluncurkan e-Walletberbasis mobile apps.

Beberapa fakta menarik juga ditemukan dari hasil riset.

Baca Juga:  Membanggakan di Usia 22 Tahun, BPRS Bhakti Sumekar Sumbang PAD 104,3 Miliar

Biaya administrasi atau pengolahan saat isi saldo

Kebanyakan pengguna layanan e-Wallet selalu silap tentang biaya administrasi atau pengolahan yang dipotong saat melakukan isi ulang saldo (top-up).

Contohnya saat mengisi ulang saldo Go-Pay anda dengan bank transfer, anda akan dikenakan cas senilai Rp 6500 atau sesuai dengan kebijakan pihak bank tersebut. meski demikian, kasus ini hanya terjadi saat anda mengisi saldo aplikasi e-Wallet atau e-Money anda melalui transfer bank, atau saat anda mengisinya di merchant-merchant lain seperti Alfamart dan Indomaret dengan cas senilai Rp 1000-Rp 2000.

Beberapa aplikasi seperti Go-Pay memiliki alternatif top-up tanpa biaya administrasi apapun saat dilakukan melalui driver Gojek, sedangkan top-up melalui medium lain akan dikenakan biaya sesuai dengan kebijakan bank atau merchant tempat top-up dilakukan.

Hanya 30% yang bisa di top-up melalui M-Banking (Mobile Banking)

Dengan kepemilikan ponsel yang mencapai 91% di Indonesia, masih banyak applikasi e-Wallet yang tidak menyediakan mobile banking sebagai salah satu medium pengisian saldo. Hal ini cukup mengejutkan mengingat hampir seluruh rakyat di tanah air memiliki ponsel dah bahkan mungkin beberapa orang memiliki lebih dari satu ponsel. Sebagai gantinya, lebih dari 90% perusahaan-perusahaan penyedia layanan bayar elektronik yang tertera di bawah ini menyediakan fitur top-up via kartu kredit, debit dan transfer bank.

Berdasarkan riset yang sudah dilakukan, hanya beberapa layanan pembayaran elektronik yang menggunakan mobile banking sebagai medium top-up; Go-Pay, OVO, t-Cash, DokuWallet, dan Sakuku BCA.

Baca Juga:  Kondisi Jalan Penghubung Tiga Kecamatan Rusak di Sumenep, Perhatian Pemerintah Diperlukan

Hampir 70% dari aplikasi e-Wallet bisa di top-up melalui Alfamart and Indomaret

Saat ini Alfamart dan Indomaret sudah berhasil menempatkan cabang-cabang mereka hampir diseluruh Indonesia dengan jarak yang bisa dikatakan cukup berdekatan. Hal ini membuat masyarakat Indonesia selalu memilih mereka dalam kegiatan sehari-hari mereka karena jarak yang dekat dan fasilitas lengkap seperti membayar tagihan listrik, membeli pulsa, dan juga isi ulang saldo e-Wallet mereka.

Riset yang telah dilakukan membuktikan bahwa sekitar 30% dari aplikasi pembayaran elektronik yang diikutkan dalam riset menyediakan layanan top-up melalui Indomaret dan Alfamart, menyuguhkan medium yang lebih efisien dan hemat waktu bagi para penggunanya.

Situs-situs e-commerce merilis produk e-Wallet mereka sendiri

Dengan perkembangan dan kemajuan di dunia keuangan elektronik, terlihat jelas bahwa banyak perusahaan-perusahaan yang tertarik, yang dapat dibuktikan dengan kemunculan-kemunculan produk pembayaran elektronik baru. Perusahaan-perusahaan pemilik situs e-commerce juga tertarik dengan perkembangan uang elektronik, menyebabkan banyak dari mereka yang merilis aplikasi atau software e-Wallet dan e-Money. Dari riset yang terlah dilakukan, terlihat bahwa Shopee merilis ShopeePay, pihak BukaLapak merilis BukaDompet, dan Tokopedia juga tidak ketinggalan dengan TokoCash.

Fitur Near-Field Communication (NFC) hanya digunakan oleh t-Cash dan PayPro

Walaupun fitur NFC sekarang sudah tersedia di hampir seluruh smartphone, hampir 100% dari produk e-Wallet dan e-Money pada tabel dibawah yang tidak menggunakan fitur ini dalam penggunaannya maupun sebagai medium untuk mengisi saldo. Sesuai dengan riset yang dilakukan, terlihat jelas bahwa hanya ada dua aplikasi yang menggunakan NFC dalam penggunaan dan medium untuk mengisi saldo.

Baca Juga:  Sekda Nunukan Hadiri Sosialisasi dan Literasi Keuangan Bankaltimtara dan OJK di Krayan

Selain di situs-situs e-commerce, beberapa e-Wallet di atas juga dapat digunakan untuk belanja offline di mechant-merchant yang terdaftar. Contohnya OVO bisa digunakan untuk membayar bill makanan di merchant-merchant makanan, dan membayar tagihan listrik; t-Cash juga dapat di gunakan untuk membayar minuman di Chatime Indonesia.

Selain e-Wallet, di Indonesia juga ada cukup bayak produk e-Money. E-Money adalah alat bayar non-tunai berupa kartu yang mengandung chip seperti: Mandiri e-Money, BRI Brizzi, BNI Tapcash, and Nobu e-Money.

Berbeda dengan e-Wallet yang bisa digunakan untuk mejadi alat bayar saat berbelanja online di website e-commerce yang ada, produk e-Money hingaa saat ini belum bisa digunakan untuk membayar tagihan online shopping.

Namun ada beberapa kegunaan e-Money di Indonesia yakni membayar tol, membayar parkir elektronik, membayar jasa Commuterline dan Railink, membayar tarif TransJakarta, TransJogja, dan Batik Solo Trans, membelian BBM Pertamina, belanja di Indomaret dan Alfamart serta belanja offline di merchant-merchant yang menerima e-Money.

Semua data yang terkumpul menunjukkan bahwa Indonesia sudah mulai membangun cashless society dengan banyaknya produk-produk e-Wallet dan e-Money yang baru. Harapan selanjutnya yaitu Indonesia mampu mengembangkan kesempatan ini untuk menjadi lebih maju dalam bidang uang elektronik dan e-commerce.

Selain itu riset ini juga menunjukkan bahwa sekarang rakyat Indonesia bisa melakukan pembayaran dengan metode yang lebih ringkas, mudah dan efisien dalam berbelanja online dengan menggunakan produk e-Wallet.

Penulis: Kezia Vessalius, Tim iPrice

Related Posts

1 of 3,150