InspirasiPeristiwa

Belajar Keteladan Dari Akhlak Gus Mus

NUSANTARANEWS.CO – Tampaknya kasus cyber bullying yang menimpa pada Mantan Rois Syuriah PBNU, KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) belakangan ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi masyarakat Indonesia, terlebih dalam memanfaatkan sosial media.

Namun lebih dari itu, peristiwa tak etis bahkan bisa dibilang terkesan tak beretika yang dilakukan oleh sekelompok netizen ini mempunyai hikmah tersendiri.

Khususnya, bagaimana cara Gus Mus menyambut dan memperlakukan orang-orang yang pernah mencacinya di jejaring sosial dengan penuh asih tanpa dendam sedikitpun.

Bahtiar, salah satu yg menghina Gus Mus, sowan meminta maaf. Diterima dg baik dan dijamu sarapan. Foto Dok. Yaqut Cholil Qoumas
Bahtiar, salah satu yang menghina Gus Mus, sowan meminta maaf. Diterima dengan baik dan dijamu sarapan. Foto dok. Yaqut Cholil Qoumas

Sebagaimana diketahui Jum’at (25/11/2016) ketiga netizen yakni Bachtiar, Hasan, dan Pandu yang telah bersikap kasar pada Gus Mus sowan ke kediamannya di Rembang.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan pers, di Jakarta mengaku sangat tersentuh dengan kelapangan hati Gus Mus.

“Hari ini kita belajar keteladanan dari akhlaqnya Gus Mus. Beberapa pelaku penghinaan terhadap Gus Mus di medsos yang datang ke kediaman beliau untuk meminta maaf diterima dengan baik, tanpa pernah menyinggung kesalahannya,” bebernya.

Baca Juga:  Ar-Raudah sebagai Mercusuar TB Simatupang

Bahkan dirinya mengaku terharu manakala, orang-orang yang mencacinya justru disambut dengan penuh keramahan dan dijamu layaknya keluarga sendiri.

“Mereka malah disuguhi makanan, diajak bercanda dan berdiskusi, tidak ada dendam,” imbuh Yaqut.

Sebaliknya, sebelum ketiga orang yang telah menghinanya berkunjung ke rumahnya, Gus Mus mengingatkan untuk senantiasa menyayangi dan mengasihi kepada siapapun yang telah berbuat keburukan kepada kita.

“Kalau ada yang menghina atau merendahkanmu janganlah buru-buru emosi dan marah. Siapa tahu dia memang digerakkan Allah untuk mencoba kesabaran kita. Bersyukurlah bahwa bukan kita yang dijadikan cobaan,” tulis Gus Mus, Rabu (23/11) lalu. (Adhon/Red)

Related Posts

1 of 415