Politik

Barang Mahal Itu Bernama Keadilan Sosial

NUSANTARANEWS.CO – Keadilan sosial saat ini menurut Pegiat Sabang Merauke Circle, Dr. Syahganda Nainggolan merupakan barang mahal bagi bangsa Indonesia.

Menurutnya, bangsa Indonesia kian semakin jauh terseret pada arus kapitalisme dan neoliberalisme. Bergerak dari plutokrasi ke corporatism.

Bagaimana tidak, hampir semua institusi sosial dan politik menjadi pengabdi pemilik modal karena mahalnya biaya demokrasi. Bagi Syahganda, kasus reklamasi teluk Jakarta menjadi yang menarik untuk diperhatikan.

“Tantangan bagi upaya keadilan sosial kita saksikan di Jakarta. Gerakan rakyat menuntut keadilan sosial pada Pilkada Jakarta digambarkan oleh sosok pengabdi kapitalis, Ahok versus sosok sosialistik, agamis dan kerakyatan, Anis Beswedan,” ungkapnya.

Pada pesta demokrasi yang menghabiskan uang puluhan triliun rupiah ini, kata dia, kekuatan rakyat ternyata mampu mengalahkan ambisi kapitalis menguasai total Jakarta. Tema-tema anti kapitalis, seperti tolak reklamasi Jakarta, bubarkan Alexis, dan majukan kaum pribumi menjadi kekuatan.

Meskipun, lanjut dia, pertarungan kelompok kapitalis melawan kelompok pro-keadilan sosial terjadi dengan mengambil banyak korban. Namun demikian, kemenangan kelomok Anies-Sandi membawa harapan peran negara bisa muncul lagi di Indonesia.

Baca Juga:  Survei Parpol, ARCI Jatim: Golkar-Gerindra Dekati PKB-PDIP

Pertanyaannya, apakah kondisi di Jakarta itu dapat diadopsi di Bandung dan di Jawa Barat? Semua ini tentunya berpulang pada kemampuan gerakan rakyat mengidentifikasi pemimpin-pemimpin antek kapitalis dan kelemahannya serta pengorganisasian rakyat untuk menang. (*)

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 2